SMAN 1 Kedungwaru Angkat Bicara Soal Harga Seragam Sekolah

SMAN 1 Kedungwaru Angkat Bicara Soal Harga Seragam Sekolah

Tulungagung, memorandum.co.id - Foto daftar satuan harga kain dan seragam serta peralatan sekolah di SMA Negeri 1 Kedungwaru beredar luas di masyarakat. Juga di medsos. Diduga, itu merupakan buntut kekesalan salah satu orang tua dari murid baru, yang menilai daftar harga tersebut terlalu mahal. Dalam foto tertulis total harga kain dan seragam paket lengkap untuk pelajar mencapai Rp 2,36 juta. Itu untuk membeli 1 stel kain seragam abu-abu putih, kain seragam pramuka, kain seragam batik, kain seragam khas sekolah, jas almamater, kaos olahraga, ikat pinggang, tas sekolah, atribut, dan satu set jilbab. Atas beredarnya foto satuan harga tersebut, Humas SMAN Kedungwaru, Agung Cahyadi pun angkat bicara. Agung Cahyadi mengakui itu memang daftar harga yang ada di toko sekolahnya. "Memang itu harga di toko kami. Itu untuk ukuran pelajar wanita dengan jilbab dan ukurannya paling besar. Jadi semuanya kelihatan memang mahal, termasuk untuk jilbabnya. Itu yang dimaksud jilbab satu set untuk semua seragam, bukan satu potong saja," ujarnya, Ahad (23/7/2023) Agung meluruskan, dalam hal ini pihak SMAN 1 Kedungwaru tidak pernah mewajibkan pelajar untuk membeli kain seragam, seragam jadi, ataupun perlengkapan sekolah di toko sekolah. Bahkan menurut Agung, ketika ada seragam milik kakak atau saudara pelajar yang masih bisa dipakai, pihak sekolah mempersilahkan menggunakan seragam tersebut. Sehingga tidak ada paksaan bagi pelajar untuk harus membeli seragam baru di toko sekolah. "Inikan tidak wajib. Boleh membeli boleh tidak. Kalau ada yang masih punya bekas kakaknya dulu ya boleh dipakai lagi," jelasnya. Selain tidak mewajibkan pembelian di toko sekolah, pihak SMAN 1 Kedungwaru juga memberikan keringanan. Yaitu dengan mempersilahkan siswa tidak mampu untuk mengangsur pembayaran pembelian kain seragam dan seragam apabila membeli di toko sekolah. "Bahkan selama ini ada beberapa pelajar yang masuk kategori tidak mampu, tidak bisa membayar kain seragam sampai lulus dari sekolah, itu juga kami bantu," pungkasnya. (fir/mad)

Sumber: