PNM Dampingi UMKM Belajar Membuat Pupuk Organik dari Limbah Belimbing

PNM Dampingi UMKM Belajar Membuat Pupuk Organik dari Limbah Belimbing

Tulungagung, memorandum.co.id-PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui Divisi Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), menyelenggarakan pembukaan klasterisasi usaha olahan limbah belimbing yang dihadiri oleh 25 nasabah PNM Mekaar, bertempat di Balai Pertemuan Belimbing Artha Mandiri Desa Bono, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Kamis (20/7/2023). PNM PKU menggelar pelatihan yang dikenal dengan istilah klasterisasi usaha, dilaksanakan dengan melibatkan nasabah Mekaar dan didampingi oleh PNM PKU. Pelatihan ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai bekal untuk mendapatkan pengetahuan baru yang dapat berdampak kepada kemajuan usaha yang dijalankan oleh nasabah PNM Mekaar. Kegiatan ini dihadiri oleh Alliffi Krisdianto, SP.M.M selaku Analis Prasarana dan Sarana Pertanian Ahli Muda Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung. Kemudian Mochammad Moezamil selaku Kepala Desa Bono, Udin selaku Praktisi Kelompok Tani Belimbing Kabupaten Tulungagung, dan Adi Setia Hermawan selaku Manajer Regoional Mekaar PT PNM Cabang Tulungagung. "Pelatihan ini bertujuan mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan dengan menambah edukasi dan ilmu baru," terang Adi Setia Hermawan. Kemudian, lanjut dia, peserta juga didampingi untuk belajar pengolahan - pengolahan limbah buah belimbing untuk dimanfaatkan sebagai pupuk cair yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman. "Selain itu tujuan utama dari pelatihan ini adalah bisa memperluas pemasaran usaha yang bisa menambah kesejahteraan keluarga, sehingga nasabah PNM naik kelas," paparnya. Adi Setia Hermawan menjelaskan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk dari tiga modal PNM. "Dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM, PNM memberikan tiga modal. Yaitu finansial, intelektual dan sosial. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif. Sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman. Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah," paparnya. Sebagai informasi, hingga 30 Juni 2023, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 33,31 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 14.667.860 (14,667 juta) Nasabah. Saat ini, PNM memiliki 3.843 kantor layanan PNM Mekaar dan 642 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 35 provinsi, 432 kabupaten/kota, dan 6.018 kecamatan. (mon/ono)

Sumber: