Belum Jelas, Nasib Pedagang Stadion Kanjuruhan Jelang Renovasi

Belum Jelas, Nasib Pedagang Stadion Kanjuruhan Jelang Renovasi

Malang, memorandum.co.id - Rencana revovasi Stadion Kanjuruhan akan dimulai pada 10 Agustus 2023 dengan anggaran sebesar Rp 390 M. Namun hingga kini belum nampak rencana relokasi bagi para pedagang penyewa kios area Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Seminggu sebelum dilakukan pelaksanaan pekerjaan, Stadion Kanjuruhan harus steril dari para pedagang yang kini masih menempati kios yang disewa. Pedagang mengajukan surat tuntutan pada Bupati Malang yang sebelumnya telah dikirimi surat oleh paguyupan pedagang kios Kanjuruhan. Surat tuntutan berisi 8 poin itu diantaranya menanyakan pelaksanaan renovasi dan tempat relokasi bagi pedagang dan penyewa kios tidak akan meninggalkan kios sebelum tempat relokasi disiapkan. “Apabila itu tidak dilakukan oleh Dispora atau Pemkab Malang, pedagang berusaha untuk tidak melakukan pengosongan,” ujar salah satu pedagang, Awang. Menurutnya, selama ini para pedagang menggantungkan nasibnya pada keberadaan kios sebagai ladang mencari rejeki. Apabila Pemkab Malang tidak menyediakan tempat relokasi, bukan tidak mungkin nasib mereka akan menjadi terpuruk karena tidak ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Oleh karena itu, kami menuntut Pemkab Malang harus menyediakan tempat relokasi saat Stadion Kanjuruhan dilakukan renovasi biar kami masih tetap bisa berjualan,” kata Awang. Hasil pertemuan dengan Dispora Kabupaten Malang pada Senin (17/7) kemarin, menurutnya belum membuahkan hasil, bahkan penjelasan Dispora terkesan mengambang. “Kalaupun menginginkan lokasi relokasi, Pemkab Malang hanya menyediakan lahan dan biaya pembuatan kios secara mandiri,” jelas Awang. Plt Kepala Dispora Kabupaten Malang Firmando Hasiholan Matondang menjelaskan pihaknya masih berusaha memberi masukkan pada Pemkab Malang untuk memberikan tempat relokasi bagi para pedagang saat dilakukan renovasi Stadion Kanjuruhan. “Namun sampai dengan saat ini belum ada informasi, makanya pertemuan seperti kemarin itu masih perlu dilakukan pertemuan lagi secepatnya untuk mengetahui kepastiannya,” ujar Firmando. Firmando menjelaskan terkait tuntutan para pedagang pihaknya berusaha untuk mengakomodir. Baik terkait lokasi maupun mereka masih bisa berdagang, meski renovasi berlangsung. “Terkait keramaian nantinya pihak Dispora akan membuat event pada areal depan kolam renang,” kata Firmando. Harapannya, denagn digelar event akan tercipta keramaian dan berdampak pada pedagang. “Karena mereka takut dagangannya tidak laku saat di lokasi relokasi, maka akan diisi dengan event kecil biar tetap terlihat hidup meski dalam kondisi renovasi,” jelas Firmando.(kid/ari)

Sumber: