40 Bus Diperiksa, 1 Diminta Balik Garasi
Tulungagung, Memorandum.co.id - Bertempat di Terminal Gayatri, Rabu (18/12) pagi, puluhan anggota Satlantas Polres Tulungagung, Dinas Perhubungan, dan anggota BNN menggelar razia kendaraan dan pengemudi menjelang perayaan Natal dan tahun baru (nataru). Tidak hanya kelayakan kendaraan penumpang bus dan travel yang diperiksa, petugas gabungan juga memeriksa pengemudinya. Mereka diminta memeriksakan kondisi kesehatan dan mengikuti tes urine sebelum mengemudikan armadanya. Kasatlantas Polres Tulungagung AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, pemeriksaan seperti ini sebenarnya secara rutin sudah dilakukan oleh dinas perhubungan. Namun menjelang perayaan Nataru seperti saat ini, intensitasnya semakin ditingkatkan. Hasilnya dari puluhan bus yang diperiksa, satu bus Tirto Agung jurusan Trenggalek–Blitar dipaksa pulang dan memindahkan penumpangnya, karena ban belakang sebelah kanannya retak parah dan bisa membahayakan penumpang. Bus itu diperbolehkan kembali beroperasi setelah mengganti bannya. “Satu tadi yang kita pulangkan karena kondisi bannya memang sudah tidak layak jalan, membahayakan penumpang dan pengendara lainnya,” terang Aris. Sementara Kabid Kelayakan Jalan Dinas Perhubungan Pemkab Tulungagung Wijanarko mengatakan, tidak hanya kelayakan armada bus, pihaknya juga telah menyisir pemilik kendaraan travel di Tulungagung. Setidaknya 19 travel sudah didatangi dan diperiksa kondisi kesiapan kendaraan dan pengemudinya. Sejauh ini, para pengusaha travel sudah menyiapkan dan memperbaiki armadanya, agar bisa digunakan melayani penumpang saat perayaan Natal dan tahun baru. “Ada 19 travel yang sudah kita data dan kita datangi. Kita sisir mulai dari Kecamatan Bandung sampai Kecamatan Tulungagung,” jelasnya. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan potensi kecelakaan yang disebabkan karena kondisi kendaraan tidak layak, serta pengemudi kurang sehat. Kepala BNN Tulungagung AKBP Sudirman yang turut razia menyebut, dari 30 sopir bus dan travel, urine mereka tidak ada yang mengandung bahan berbahaya atau zat adiktif lainnya. Hanya saja ditemukan satu sopir bus yang tekanan darahnya terlalu tinggi. Untuk temuan itu, tim kesehatan memberikan obat dan meminta sopir beristirahat dulu sebelum melanjutkan perjalanan. “Hasilnya negatif. Tapi tadi ada yang tekanan darah tinggi dan sudah diminta untuk istirahat sebentar agar bisa melanjutkan perjalanan,” tuturnya. (fir/mad/rif)
Sumber: