Penuhi Kriteria

Penuhi Kriteria

  Sutradara film Habibie & Ainun 3 Hanung Bramantyo akhirnya memilih Maudy Ayunda sebagai pemeran Hasri Ainun Besari atau Ainun, karena memenuhi kriteria selain kemampuan aktingnya. Dalam cerita tersebut, Maudy menghidupkan sosok istri almarhum BJ Habibie itu di usia mudanya di film ini. Tak lagi menggaet Bunga Citra Lestari, ada alasan Maudy Ayunda terpilih sebagai Ainun dari kacamata Hanung Bramantyo. "Cara kami memilih itu kriterianya, akting itu pasti. Kita tidak hanya memilih semata-mata karena popularitas. Bahkan pada saat Reza memainkan Habibie itu dia belum terlalu populer, tidak sepopuler sekarang," ungkap Hanung Bramantyo belum lama ini. Ditambahkan Hanung, kemampuan acting memang menjadi faktor utamanya. Maudy dianggap memenuhi kriteria yang diinginkan dan dibutuhkan dalam cerita Habibie & Ainun 3. Sementara itu, Ainun merupakan sosok wanita yang cerdas. Ia diketahui dapat berbicara dalam beberapa bahasa. Hal ini yang kemudian dirasa tepat untuk menempatkan Maudy Ayunda tepat menjadi Ainun. "Karena di sini dia menggunakan bahasa Jerman, Belanda - sayang adegan itu dibuang- artinya dari keaktoran dan popularitas harus memiliki kemampuan berbahasa yang lebih. Itu makanya kita melihat Maudy punya kemampuan yang lebih," papar Hanung Bramantyo. Habibie & Ainun 3 menjadi salah satu film Indonesia yang mengisi layar bioskop jelang akhir tahun. Film ini mulai tayang di bioskop pada 19 Desember 2019. Di film ini tak semata-mata membawa kisah tentang sosok Ainun. Secara keseluruhan ada tema nasionalisme yang dibawa dalam pesan film ini. Sempat ramai kabar tentang darah Indonesia belakangan, Habibie & Ainun 3 garis besarnya membawa tema tersebut di filmnya. Hal ini diungkapkan oleh Hanung Bramantyo. "Film ini akan mengingatkan kita tentang siapa kita yang tinggal di Indonesia dan mereka yang tak tinggal di Indonesia tapi berdarah Indonesia," ungkap Hanung saat ditemui detikcom belum lama ini. Tema tersebut ditambahkan Hanung berhubungan dengan generasi muda saat ini. Hanung pun menyodorkan dua pertanyaan soal nasionalisme dari kisah Habibie & Ainun 3. "Apakah keindonesiaan itu masih relevan dengan saat ini atau keindonesiaan itu tidak perlu diglorifikasikan, atau apakah keindonesiaan itu akan tampak dari karya-karya yang ada," kata  Hanung. (*/nov)

Sumber: