Jalur Malang-Lumajang Lumpuh, Desa Sitiarjo Terendam

Jalur Malang-Lumajang Lumpuh, Desa Sitiarjo Terendam

Malang, memorandum.co.id-Akibat hujan sejak hari Kamis – Jumat (6-7/7) dengan intensitas sedang, mengakibatkan tanah longsor di kilometer 59 Malang-Lumajang. Akibatnya, jalur tersebut saat ini tidak bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun roda 4. “Namun untuk wilayah itu menjadi kewenangan pemerintah Propinsi, sedangkan untuk pengalihan jalur kami belum sampai pada ranah itu,” terang Sadono Irawan, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD kabupaten Malang, Jumat (7/7). Sadono menyampaikan BPBD saat ini terfokus pada Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), terutama pada Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumawe, Kabupaten Malang. Karena ada beberapa kampung yang terendam air hingga 1,5 meter akibat meluapnya sungai Penguluran. Karena terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga deras, sejak hari kamis hingga saat ini. Berakibat sungai Penguluran yang melintasi wilayah Desa Sitiarjo, mengalami peningkatan intensitas airnya. “Meski masih belum banjir, namun ada beberapa lampung yang kondisinya rendah mengalami genangan,” kata Sadono. Memang sampai pagi tadi sekitar pukul 07.30 wib, lanjut Sadono, air sungai Penguluran tingginya jampir mencapai jalan kurang dari 50 cm. Karena ada beberapa kampung, seperti kampung kulon pasar RT 56/ RW 15, kampung Palung RT 46/ RW 08 dan kampung Rowotrate RT 48/ RW 09. sempat terjadi luapan air yang tingginya hingga mencapai pinghang orang dewasa. “Luapan air sungai Penguluran tersebut diperparah dengan kondisi, pasang air laut sehingga air sungai terbendung dan kembali ke perkampungan,” imbuh Sadono. Meski debit air sungai Penguluran sempat surut, namun untuk wilayah hulu sungai penguluran seperti di desa Tegalrejo hujan belum redah. Akibatnya debit sungai Penguluran, masih tetap besar pada Desa Sitiarjo. Sehingga berdampak seperti 1 Rumah milik Bagong yang berada di dusun Krajan Kulon RT 26/ RW 14, terendam air hingga mencapai ketinggian air ± 40 cm. Demikian juga dengan akses jalan Malang-Sendangbiru, tergenang air hingga mencapai 30 cm yang pada selatan jembatan Sitiarjo. “Bahkan yang tergenang air luapan sungai Penguluran tidak hanya kampung, namun jalan penghubung yang ada di Kampungbitu juga terendam air,” ujar Sadono. Seperti akses jalan Sitiarjo, Sidodadi Kecamatan Gedangan, di wililayah RT 26/ RW 14 Dusun Krajan Kulon Desa Sitiarjo tergenang air 1.5 meter, jalan kampung di RT 58/ RW 14 Dusun Krajan Kulon tergenang air setinggi 1 meter. Juga jalan yang ada di kampung RT 56/ RW 15 Dusun Krajan Tengah tergenang air hingga  70 cm. Ini juga terjadi pada RT 46/ RW 08 Dusun Rowotrate beberapa rumah terdampak akibat banjir Rob. Akibat adanya luapan air sungai penguluran, yang menggenangi beberapa perkampungan dan jalan. PLN terpaksa harus mematikan aliran listriknya, pada wilayah Desa Sitiarjo karena untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diingingkan bersama. “Saat ini di wilayah Desa Sitiarjo listrik padam, sinyal sulit dan beberapa akses jalan masih tergenang air,” jelasnya. (kid/ari/ono)

Sumber: