Kapsul Geprek
KESIMPULAN saya: The New York Times tetap yang paling hebat. Yang paling menarik ketika menulis tentang gepreknya Titan. Yakni kapsul baja yang berisi 5 orang yang ingin melihat dari dekat bangkai kapal Titanic: yang tenggelam 111 tahun lalu itu. Hanya NYT yang menulis detik-detik akhir ketika para penumpang masuk ke dalam kapsul baja itu: panjang 6,7, lebar 2,54 meter, dan tinggi 1,68 meter. Termasuk bagaimana konglomerat Pakistan yang tinggal di London itu, Shahzada Dawood, sampai ke sana. Ternyata sudah sangat lama Dawood tertarik pada tenggelamnya kapal Titanic. Sebelas tahun lalu Dawood, istri, dan dua anaknya ke Singapura. Mereka melihat pameran 100 tahun tenggelamnya Titanic. Mulailah mereka tertarik ikut ekspedisi ke dasar lautan Atlantik Utara. Tingkatnya baru tertarik. Tahun 2019 mereka liburan ke Greenland. Mereka melihat gejala alam yang menakjubkan: glacier dan gunung es. Gunung es seperti itu yang ditabrak Titanic dengan sengaja. Kapten kapal mengira Titanic yang serba hebat itu bisa mengalahkan gunung es. Kian besar ketertarikan Dawood akan wisata ke reruntuhan Titanic. Di Greenland itu Dawood melihat ada promosi OceanGate. Yakni perusahaan yang menyelenggarakan tur ke reruntuhan Titanic. Perusahaan itu berkantor pusat di Seattle, di negara bagian Washington. Tepatnya di sebuah kota kecil Everett, di pinggir pantai yang menghadap lautan Pasifik. Kalau Anda berkendara dari Seattle ke arah utara, Anda akan menyusuri pantai. Satu jam kemudian Anda akan ketemu mal khusus factory outlet yang sangat terkenal. Setengah jam kemudian Anda akan sampai ke dermaga pusat OceanGate. Itu sudah separo jalan menuju Vancouver, kota terbesar di Kanada. Dawood mulai mempelajari OceanGate. Juga mendalami kapsul Titan yang akan membawa mereka ke dasar laut: seberapa aman. Kian mendalaminya, Dawood kian tertarik. Maka, diputuskanlah ikut program itu. Dua orang. Dawood dan Alina, putrinya. Alina yang lebih semangat untuk ikut ke Titanic. Bukan Suleman, kakak Alina. Tapi Alina terbentur persyaratan dari OceanGate: yang boleh ikut menyelam harus yang sudah berumur 18 tahun. Alina baru berumur 17 tahun. Maka Suleman yang diajak. Suleman sendiri, Anda sudah tahu, hobinya main Rubik's Cube –kubus ajaib itu. Sejak remaja. Sampai dewasa. Ia selalu membawa kubus ajaib ke mana-mana. Ia ingin memecahkan rekor dunia: menyusun kembali warna-warna di kubus ajaib dalam 3,3 menit. Rekornya sendiri sudah 11 menit. Pun ketika memasuki kapsul Titan, Suleman membawa mainannya itu. Keberangkatan Dawood dan anak sulungnya dijadwalkan tahun 2020. Tapi wabah Covid menjadi pandemi. Program itu ditunda. Umur Alina pun sudah meningkat jadi 18 tahun. Tapi Suleman sudah telanjur didaftarkan dan kian ingin juga ke Titanic. Sebelum keputusan final, Dawood, istri, Suleman, dan Alina bertemu bos OceanGate di London. Di sebuah kafe dekat Waterloo. Yang dibicarakan soal detail desain Titan dan keamanannya. Di situlah Dawood mantab: tetap berangkat bersama Suleman. Tanggal 14 Juni mereka terbang dari London ke Kanada. Mereka mendarat di Toronto. Dari Toronto terbang lagi ke St John's di Pulau Newfoundland. Yakni pulau paling timur Kanada. Di situlah dermaga OceanGate. Kapal Polar Prince sudah sandar di situ dan siap berangkat. Ada masalah serius. Cuaca jelek. Pesawat Dawood dari Toronto ke pulau itu dibatalkan. Baru ada keesokan harinya. Waktu sudah mepet. Besoknya pun pesawatnya delay lama. Padahal seharusnya, sehari sebelumnya ia sudah tiba. Akhirnya tengah malam Dawood, istri, dan dua anaknya baru mendarat di pulau itu. Padahal kapal Polar Prince sudah harus lepas sauh pada pukul 05.00 pagi. Tapi masih untung. Masih sempat. Meski waktunya serba mepet. Selama 4 hari mereka naik kapal itu: menuju titik tenggelamnya kapal Titanic. Sejauh sekitar 500 km. Di kapal Polar Prince mereka tidur di dua tempat tidur bertingkat. Dawood di tingkat bawah, istrinya di atas. Suleman dan adiknya di tempat tidur tingkat satunya. Tiap hari ada brifing dari kapal itu. Dua kali. Jam 7 pagi dan 7 malam. Yakni brifing tentang semua hal terkait dengan wisata ke dasar laut itu. Mereka tidak menyebutnya wisata. Itu adalah ekspedisi. Orangnya pun tidak disebut turis. Mereka disebut mission specialist. Kantor di kapal Polar Prince disebut Command Central. Pengurus disebut mission director. Rakit disebut launch and recovery platform. Ada juga istilah setelah peluncuran pesawat luar angkasa: countdown to launch. Semua istilah yang dipakai itu meniru istilah-istilah di misi penerbangan luar angkasa. Jadinya terasa lebih menantang dari sekadar disebut ''menyelam'' dan ''penyelam''. Di kapal Solar Prince banyak sekali spesialis penyelam. Mereka membantu semua mission specialist dan proses peluncuran kapsul Titan. Selama empat hari di pelayaran menuju titik 0 itu, Dawood kian mantap. Ia bertemu dengan calon penumpang lainnya yang hebat-hebat. Salah satunya: Paul Henri Nargeolet. Ia sudah lebih 38 kali melakukan ekspedisi ke reruntuhan Titanic. Satunya lagi seorang ahli bidang luar angkasa asal Colorado. Ia adalah Alan Stern. Orang NASA yang ikut terlibat dalam misi ke horizon baru. Yakni bagaimana manusia bisa ke planet Pluto dan Kuiper. Dawood lebih ingin lagi ikut misi ini. Ia digambarkan seperti anak kecil yang dapat mainan baru. Istrinya yang bilang begitu. Tanggal 17 Juni, kapal OceanGate tiba di titik 0. Berhenti di situ. Di sebelahnya dihampar rakit terapung. Rakit ini sekaligus jadi landasan untuk peluncuran kapsul Titan. Jam 07.00, tanggal 18 Juni, adalah saat pemberangkatan. Dawood dan Suleman sudah mengenakan pakaian khusus. Juga mengenakan penutup kepala. Di kedalaman laut nanti sangat dingin. Suleman turun ke rakit di sebelah kapal. Lincah. Sambil membawa kubus ajaib. Dawood agak kurang lincah. Ia perlu dibantu seseorang untuk turun ke rakit. Chritine, istrinya, melihat adegan itu dari kapal Polar Prince. Dawood terlihat membawa tustel Nikkon. Terhuyung di atas rakit. Ibu dan putri berdoa agar Dawood tidak terjengkang dan masuk laut. Dari rakit inilah mereka masuk ke dalam kapsul. Dari bagian belakang. Agak sulit. Seperti masuk ke dalam bagasi mobil SUV dari belakang. Kapsul itu memang kecil. Panjangnya hanya 6,7 meter. Lebarnya 2,54 meter. Bahkan ruang yang bisa diisi 5 orang itu hanya di bagian tengahnya. Mereka duduk di alas lantai. Sandaran kursi tidak berkaki. Atau sandaran dinding kapsul. Mereka bisa melihat ke luar lewat 'kaca' depan. Yakni bahan bening terbuat dari akrilik. Bahan inilah yang kelak akan diputuskan apakah sebagai penyebab gepreknya Titan. Atau yang lain: campuran baja yang terdiri dari karbon dan titanium yang kurang sempurna. Atau baut-baut. Atau pipa oksigen. Atau apa pun. Setelah lima orang itu masuk kapsul, petugas di atas rakit menutup pintu belakang kapsul itu. Semua mur-bautnya dipasang. Dikencangkan. Kapsul Titan pun diluncurkan ke dalam laut. Menimbulkan riak kecil. Christine, wanita kulit putih asal Jerman, melihatnya dari kapal. Bersama Alina. Itulah pandangan terakhir mereka atas Dawood dan Suleman. Harusnya, dua setengah jam kemudian kapsul itu sampai ke dasar laut. Ke reruntuhan Titanic. Christine dan Alina terus menunggu di kapal. Dengan harapan, dua hari kemudian akan bertemu Dawood lagi di situ. Tapi, baru 1,5 jam berlalu, Christine mendengar pembicaraan bahwa kapal Solar Prince itu kehilangan kontak dengan Titan. Itu tidak terlalu mengejutkan. Belum. Pernah juga seperti itu. Antara kapsul dan kapal tidak ada hubungan telepon. Tidak ada GPS pula. Informasi hanya berupa teks lewat gelombang. Yang kadang teks itu ikut timbul tenggelam. Tapi teks dari Titan itu tidak muncul lagi agak lama. Pun sampai satu jam berikutnya. Dan jam berikutnya. Padahal, menurut protokol OceanGate, begitu hubungan putus selama 1 jam misi harus dibatalkan. Caranya: pemberat yang ada di Titan dilepas. Ada pemberat yang dipasang di Titan. Yakni untuk mempercepat tiba di dasar laut. Setelah pemberat dilepaskan, Titan berusaha mengapung. Yakni mengarahkan Titan ke permukaan laut lewat mesin pendorong elektrik. Ketika kehilangan kontak itu proses penyelaman baru 1,45 jam. Berarti belum sampai ke Titanic. Masih satu jam lagi. Setelah empat jam tidak juga ada hubungan teks, Command Central menghubungi pusat-pusat pencarian bawah laut. Termasuk ke angkatan laut Amerika Serikat. Pencarian dilakukan. Christine mengatakan ke NYT ia sering lama memandang ke segala arah laut. Siapa tahu kapsul tiba-tiba menyembul di arah sana. Yang ditunggu tidak pernah menyembul. Pada hari keempat dipastikan Titan telah geprek. Serpihannya ditemukan. Dawood dan anaknya tergeprek di Titan. Bersama kubus ajaib dan kamera Nikon-nya. Saya mengagumi liputan NYT. Meski baru berhasil lebih 10 hari dari kejadian, ceritanya tetap menarik. Media dunia pun banyak mengutip NYT, termasuk tulisan saya ini. NYT telah bersusah payah mendapatkan cerita itu. Penghargaan pada kerja jurnalistik serius seperti itu sering kalah dengan munculnya kebenaran baru. (*) Komentar Pilihan Dahlan Iskan* Edisi 5 Juli 2023: Open House Agus Suryono TAHU CAMPUR.. Baca ceritera Abah tentang "makanan resmi HUT Disway ke 3 adalah tahu campur", saya memutuskan, hari ini saya akan "cari tahu campur sampai ketemu". ###Seingat saya, di Sate Khas Senayan, ada menu "tahu campur" juga. Sambil membayangkan susana HUT Disway yang ke 3. Dan melupakan yang "ruwet-ruwet bundhet".. Gianto Kwee Memori di 14 November 1974, Pagi pukul 04.00, berangkat naik bis dari Tulung Agung ke Kertosono, naik kereta api Gaya Baru tujuan Jakarta, sampai Jakarta tidak ada yang jemput, bingung, tanya tukang becak, orang Pemalang dan kebetulan dia tahu Jalan Sumbing ada di daerah Guntur, ada CPM Guntur, kemudian diantar, sampai, Bayar ongkos becak, uang tersisa Rp. 30,- Lumayan ! Beli Rinso 1 bungkus dan , , , , , , , bagus aryo sutikno Menu di ultah Disway cuma 1, tahu campur. Ya ada yg tahu campur pecel, tahu campur soto, tahu campur gule, tahu campur bala2, tahu campur sate, tahu campur rujak, tahu campur rendang dan tahu campur bakso. #Dah meleleh belum air liurmu Aryo..?! Sono SEGERA makan. Kwkwkwkwk Mirza Mirwan Manteman tahu nggak kenapa di bawah sana Kang Sabarikhlas hanya menulis "Alhamdulillah."? Ya, benar. Alhamdulillah karena di ultah Disway kemarin Kang Sabarikhlas menikmati tahu campur Bu Dhe yang maknyus, dan nambah dua kali, karena melihat Pak DI nambah tiga kali. Dan ittiba' Pak DI yang membungkus Wang Bu Liao untuk Bu Nafsiah, Kang Sabarikhlas juga membungkus tahu campur untuk Kanjeng Ratu di rumah. Kayaknya sih gitu. Huahahahahaha.... MULIYANTO KRISTA Tumpakane Tesla tapi klambi silihan. Njenengan niku pancen nuemen poollll kok bah. Monggo ten pasar Wonokromo, njenengan milih kulo tumbasaken. .... ....Hhhhhhh.... _ngguyu karo ngece_ mzarifin umarzain Para perusuh diundang makan2 secara online, makan angin. Karaoke di papan masing2. Bulan JULI= BULAN DISWAY. Barangkali pd aakhir bulan Juli ada undangan kopi darat untuk seluruh perusuh, pd puncak acara bulan disway. Chei Samen Surat Pembuka: Kepada Disway Dan jajaran-nya Dan karyawan-nya, Mewakili: walau tidak diwisudakan - pembaca dari Malaysia, saya ucapkan jutaan terima kasih, terutama, khusus, buat Pak Dahlan Iskan. Kerana sering juga menyentuh situasi Dan hal hal berkait negeri tetangga kecil ini. Di samping dapat saya membaca berita negara tetangga-besar kami. Selamat ulang tahun disway. Kemarin saya berkenalan dengan teman baru Dari Lombok. Selong. Dibilang bertetangga dengan TGB mantan Gubenor. Makanya saya bilang kunjungilah negara kecil ini untuk salingberbagi. Sementelahan saya juga sering ke sono. Indonesia terus maju. Merdeka!! Xiaomi A1 Pak DIS dan Nyonya berdansa, dibelakang nya ada board tulisan DISWAY, rasanya lagu yg tepat untuk mengiringi dansa itu adalah lagunya Frank Sinatra, My Way.. Azka Sunnnia "benar saja tidak cukup, mengapa orang jujur sulit jadi pemimpin. Pernyataan ini yg selama ini mengganggu saya Kapan kapan dibahas di tulisan abah, atau via podcast AnalisAsalAsalan Apa yang disebut Abah sebagai "kebenaran baru" sebenarnya adalah post-truth (pasca kebenaran), jadi bukan barang baru, bukan ide baru. Secara sederhana, post-truth adalah kebohongan yang menyamar sebagai kebenaran sehingga bisa disebut kebenaran palsu. Apakah kebenaran saja tidak cukup? Kebenaran harus disuarakan, digaungkan, dan disebarluaskan. Kebenaran harus punya buzzer. Konsep ini sebenarnya lama, hanya saja menggunakan istilah baru, yaitu buzzer. Istilah lama menggunakan kata "dakwah". Apakah orang jujur sulit jadi pemimpin? Kata "jujur" adalah istilah lama. Supaya diterima milenial dan generasi baru lainnya, gunakan saja istilah kekinian, yaitu transparan dan akuntabel. Semua orang justru menginginkan pemimpin yang transparan dan akuntabel. Tidak percaya? Cobalah bagi-bagi uang sebanyak mungkin saat Februari 2024 nanti. Apakah pasti terpilih? Rakyat sudah cerdas, Bung! Hahahahaha. Leong Putu Foto grafer untuk jepretan yang kedua itu sepertinya sense of beautynya kurang. Pastilah fotografer dadakan. Empat objek foto keren keren cuma diminta untuk foto bergaya layaknya foto keluarga. Hedeeeeeeeeeh. Coba, misalnya. Diminta bergaya ala James Bon. Pasti lebih Hot. 4T misalnya, diapit si putih dan si biru, menghadap 4T, dengan satu tangan masing di letakkan di pundak 4T, semantara satu tangan seolah olah memegang senjata pistol. (Tentu dengan ekspresi wajah genit, bukan jijik ) sementara satu kaki ditekuk kebelakang. Sementara si hitam berdiri membelakangi 4T, sandar begitulah kira kira. ..... Saya yakin ini foto akan terlihat lebih HOT, lebih ber"rasa". #Kalau 4T berani Wkwkwkwk Liam Then Susah jadi pemimpin jujur dan lurus. Kalo dipikirkan memang benar. Seorang pemimpin terhubung dengan banyak orang , didirinya terhampar semua pilihan, untuk kepentingan yang lebih besar, tujuan yang lebih besar, banyak hal kecil, yang meskipun salah, harus dikesampingkan. Misalnya saja seorang raja, ia punya beberapa panglima, satu panglima sangat paham seluk beluk wilayah pegunungan di perbatasan dengan kerajaan musuh, ia panglima yang kharismatik, pintar dalam strategi, 99 pertempuran ia menang 98 satunya seri, itupun karena tiba-tiba ladang pertempuran dihajar banjir bandang. Kena semua jadi seri. Cuma Raja mumet panglima ini hobi kawin, adik perempuan raja yang dikawinkan ke Panglima ini,sudah sering kirim surat merpati ,lapor kebiasaan jelek sang Panglima, curhat bahwa ia sering nampak, langgar kecil ditepi kolam taman, selalu nampak selir baru nangkring, bahkan lebih sering dari sang raja sendiri. Sang Raja sangat terkejut membaca laporan si adik, cepat dia ambil pena bulu, tinta,kertas, kemudian ia tulis diatasnya : "Dek , cepat katakan pada suamimu!!! Tanya ia makan obat apa"!!! Kwkwkwkkwkw Johannes Kitono Ikan Belidah. Dalam kunjungan singkat ke Kalbar dan Lampung saya terpaksa tersenyum kecut. Di Sanggau harga ikan sungai seperti Belidah sudah Rp.200 rb/kg. Ikan Baong Rp.75 rb. Padahal kota Sanggau terletak dipinggir Sungai Kapuas yang lebarnya minim 500 m dan panjangnya 1.145 km. Tempat untuk budidaya masih berlimpah. Kalau didarat tanam sawit kenapa air sungai dibiarkan nganggur saja. Diatas kertas hitungan cost per kg untuk Belidah budidaya hanya Rp.50 ribu saja. Nah, ketika di Lampung hal yang sama juga terjadi. Toko di jalan Alim Batubara langganan Empek 2 tidak jualan karena kehabisan bahan. Now ikan Belidah sudah dilindungi karena dianggap sudah mau punah. Substitusinya ikan Tenggiri dari Laut yang naik harganya menjadi Rp.125 rb/kg. Para Pengumpul membawa ikan Tenggiri ke Jakarta via Ferry 24 jam, kata hopeng Liem Bun Tjin, juragan Chandra SM dan Hotel Radisson. Ironisnya, 150 km dari Kota Bandar Lampung ada puluhan ribu petak tambak udang yang nganggur. Kenapa tidak dimanfaatkan untuk budidaya ikan Belidah yang sudah berhasil pembibitannya. Ikan Belidah selain enak dipepes, buat Empek Empek dan juga bisa untuk industri kerupuk untuk hidupkan UKM. Menteri Kelautan dan Perikanan harus sering turne ke daerah.Lihat potensi Perikanan yang bisa menghidupkan ekonomi daerah. Kalau cuma bisa ekspor Pasir Laut saja kaum Perusuh di CHD juga bisa. Dan apa yang menjadi kebanggaan KKP dan nenek moyang kita pernah berjaya di bahari ? *) Dari komentar pembaca http://disway.id
Sumber: