Warga Medayu Utara Protes Tanahnya Diserobot untuk Bangun Pos Keamanan

Warga Medayu Utara Protes Tanahnya Diserobot untuk Bangun Pos Keamanan

Surabaya, memorandum.co.id - Seorang perempuan paruh baya warga Medayu Utara Surabaya protes tanah miliknya dibangun pos keamanan. Wanita bernama Muarofatin ini meluapkan emosinya saat berbicara di forum mediasi yang digelar di pendopo Kelurah Medokan Ayu Surabaya, Rabu (05/07/2023). Muarofatin mengklaim bahwa tanah seluas 125 meter persegi di kawasan Medokan Ayu Utara , yang kini dibangun pos Keamanan RT oleh Ketua RW 15 Mikhael Markus, merupakan tanah miliknya. "Tanah yang dibangun pos tersebut tanah saya, itu atas nama Indah," ujar Titin, panggilan akrab Muarofatin. Karena itu, Titin meminta Lurah Medokan Ayu untuk membongkar pos keamanan RT tersebut. "Saya minta bangunan yang ada di atas lahan tanah saya itu dibongkar. Meskipun Pak RW ngotot bahwa lahan itu fasilitas umum, saya pemilik lahan tersebut," tegasnya. Ketua RW 15 Medokan Ayu Utara Mikhael Markus, yang juga hadir dalam mediasi tersebut membantah menyerobot tanah milik Titin. Menurutnya, tanah tersebut merupakan faislitas umum. “Kami membangun pos itu untuk kepentingan warga juga,” tampik Mikhael Markus. Mikhael menambahkan, dirinya hanya sebatas melaksanakan tugas saja , selebihnya ia menyerahkan kepada Dinas Cipta Karya. "Kami dari pengurus RW 15 ini hanya melaksanakan apa yang diinginkan oleh warga tidak ada kepentingan apapun. Selebihnya kami kembalikan kepada Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Cipta Karya,” ujarnya. Sementara itu, Lurah Medokan Ayum Zainul Abidin mengatakan terkait permasalah tersebut pihaknya sudah melakukan mediasi. Namun, kedua belah pihak tetap ngotot dengan pendiriannya dan argumennya masing-masing. “Terkait penyelesaian masalah tersebut kalau dari kami selama bisa diselesaikan masalah keluargaan akan kita bantu untuk menyelesaikannya. Tapi kalau misalnya tidak bisa, mentok ya mungkin bisa lanjut ke jalur hukum. Tapi yang jelas nanti kita mengirim surat ke Dinas Cipta Karya terkait masalah ini. Selanjutnya kita akan kembali menggelar pertemuan dengan para pihak untuk menyelesaikan hal ini,” ujar Zainul Abidin menengahi masalah ini. (wah/gus)

Sumber: