Penetapan DPT, KPU Jombang Pastikan Ada Pengurangan Jumlah Pemilih dan TPS

Penetapan DPT, KPU Jombang Pastikan Ada Pengurangan Jumlah Pemilih dan TPS

Jombang, memorandum.co.id- Tindak lanjut proses pemilihan umum (Pemilu), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang menggelar rekapitulasi serta penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Dari hasil penetapan diketahui jika ada penurunan jumlah pemilih serta tempat pemungutan suara (TPS) apabila dibandingkan dengan pemilu tahun 2019. Dipaparkan oleh Komisoner KPU Jombang, Divisi Perencanaan Data dan Informasi, Abd. Wadud Burhan. Penetapan DPT sendiri merupakan tindak lanjut atas proses pelaksanaan pemilu, dan dilakukan secara nasional. "Penetapan DPT adalah tindak lanjut atas pelaksanaan pemilihan umum. Dalam rekapitulasi serta penetapan diketahui jika jumlah pemilih sebanyak 1.011.402," paparnya, Selasa,(20/6). Dari jumlah tadi, pemilih laki-laki di Kabupaten Jombang berjumlah 506.944 orang. Sedan pemilih perempuan berjumlah 504.458,. "Dengan jumlah pemilih tetap sebanyak 1.011.402, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) 3.858,. Angka tadi sudah termasuk TPS reguler, hingga lokasi khusus (loksus)," terangnya. Jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, sebut Komisoner KPU, ada penurunan jumlah pemilih tetap. Sebabnya, di pemilu 2019 lalu jumlahnya mencapai 1 juta 13 ribu sekian. "Ada penurunan jumlah pemilih tetap apabila dibandingkan dengan pemilu tahun 2019 lalu. Sebab dulu jumlah pemilih di Kabupaten Jombang sebanyak 1 juta 13 ribu sekian," sebutnya. Ditanya perihal adanya perbedaan jumlah pemilih antara KPU Jombang dengan Bawaslu, Divisi Perencanaan Data dan Informasi memastikan jika hal itu tidak ada. Karena semua acuannya yakni sistem informasi data pemilih (Sidalih). "Semuanya mengacu pada sistem informasi data pemilih (Sidalih), yang pada tanggal 28 Mei kemarin sudah cut off. Jika ada penambahan di bawah tanggal itu, diikutkan pada pleno PPS dan PPK," ungkapnya. Kepastian tadi diperoleh usai dilakukan analisa kegandaan secara nasional yang dilakukan di Surabaya. Dalam forum ini, semua penyelenggara terus melakukan komunikasi secara intens dan real time pemilih. "Selain agenda analisa kegandaan secara nasional yang dilakukan di Surabaya kemarin, sampai saat ini kami juga terus melakukan komunikasi intens. Upaya tadi dilakukan untuk terus mendapatkan perkembangan pemilih," tegas Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Jombang. Komunikasi secara intens harus terus dilakukan lantaran kondisi perkembangan terus terjadi. Khusus di Jombang, dalam satu hari terjadi perubahan dokumen kependudukan sebanyak 50 orang. "Dari informasi yang disampaikan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, tiap hari ada penambahan 50 orang. Kondisi ini menandakan jika kondisi warga Jombang sendiri terus mobiling," terangnya. Terakhir, dengan telah diketahuinya DPT di Kota Santri. KPU Jombang juga memastikan jika ada pengurangan jumlah TPS. "Jika sebelumnya tiap-tiap TPS melayani sebanyak 243 orang, aturannya kini harus dipadatkan. Menjadi 274 pemilih untuk tiap-tiap TPS, baik itu yang reguler maupun loksus," pungkas Burhan. (wan/ono)

Sumber: