Polemik Tradisi Wisuda TK Hingga SMA Minta Dihapus, Setuju atau Tidak ?
Surabaya, memorandum.co.id - Seorang wali murid, Mikhyla Eka mengadu kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim agar menghapus acara wisuda di tingkat TK sampai SMA. Ia mengeluhkan hal ini langsung kepada Nadiem Makarim melalui akun Instagram resminya. “Tolong Pak Nadiem sekarang dihapuskan acara Wisuda dari TK - SMA karena hanya memberatkan biaya para orang tua. Wisuda hanya untuk lulusan Universitas aja bukan dari TK,”ujar Mikhla eka dalam komentar di akun resmi Nadiem Makariem Keluhan itu disampaikan kepada Mendikbudristek Nadiem selaku pemegang keputusan di dunia pendidikan Tanah Air untuk melarang penyelenggaraan wisuda di sekolah TK hingga SMA. Penolakan wisuda untuk anak TK hingga SMA dinilai pemborosan dan sangat membebani para orang tua murid, pasalnya mereka harus mengeluarkan uang tidak sedikit demi terselenggaranya acara tersebut. Sementara itu, Menurut pengamat pendidikan sekaligus pendiri Ikatan Guru Indonesia (IGI) Satria Dharma, pelaksanaan wisuda memang sebaiknya tidak membebani wali murid. Komite sekolah dan kepala sekolah hanya boleh melaksanakan wisuda jika orangtua murid menyatakan mampu dan bersedia. "Sekolah tidak boleh memaksakan program wisuda tersebut karena memang memberatkan orang tua," ujarnya Semnetara itu, Satria mengungkapkan kalau budaya wisuda memang sejak dulu lebih umum diadakan untuk lulusan perguruan tinggi. (*/Rdh)
Sumber: