AAYCCP 2.0 Ajak Partisipan Internasional Ikut Simulasi Terorisme

AAYCCP 2.0 Ajak Partisipan Internasional Ikut Simulasi Terorisme

SURABAYA - Airlangga ASEAN+3 Youth Conference and Cultural Program (AAYCCP) 2.0 merupakan salah satu event internasional yang digelar oleh Kementerian Keilmuan berkolaborasi dengan Kementerian Hubungan Luar BEM UNAIR 2018 dan dengan Management Science University (MSU) yang menjadi co-house dari acara tersebut. Kegiatan kepemudaan bertajuk kepemimpinan dan kebudayaan tersebut dilaksanakan selama empat hari. Dimulai pada Selasa (20/11) hingga Jumat (23/11) di Universitas Airlangga. Terdapat berbagai rangkaian kegiatan. Diantaranya Paper Competition, International Conference, International Seminar, Focus Group Discussion, Gala Dinner, Cultural Trip to Mojokerto dan Cultural Convention. Pada tahun ini, kegiatan tersebut mengambil tema besar ”Terrorism Threat on ASEAN+3 Region”. Galuh Teja Sakti, Presiden BEM UNAIR, dalam sambutannya menjelaskan bahwa dipilihnya tema tersebut adalah karena teroris telah terjadi diberbagai tempat. Asia bukan satu-satunya benua yang mengalami akibat yang menakutkan tersebut, tetapi seluruh dunia merasakan dampaknya. ”Seperti kita ketahui, ancaman terorisme lebih nyata dari sebelumnya. Ancaman tersebut telah menjadi perhatian masyarakat internasional. Karena itu, sebagai generasi yang akan merebut dampak aksi terorisme atau ancaman diperlukan pemahaman soal isu-isu terorisme,” urai mahasiswa yang kerap dipanggil Teja tersebut. Selain itu, Inas Pramitha Abdini Haq, Menteri Keilmuan BEM UNAIR, menambahkan bahwa Surabaya merupakan kota tempat UNAIR berada belum lama ini digemparkan dengan tidak hanya sekali, tapi tiga kali aksi terorisme.  Inas merasa aksi terorisme tersebut sering menciptakan miskonsepsi di masyarakat bahwa terorisme disangkutpautkan pada hal tertentu yang sifatnya sangat subjektif. ”Karena itu, dipilihnya tema ‘Terrorism Threat on ASEAN+3 Region’, kami berusaha untuk mengembalikan dan meluruskan fakta-fakta mengenai terorisme yang makin ke sini makin bisa dan dirasakan bukan hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia. Khususnya di Kawasan ASEAN+3,” sebut mahasiswa FKM angkatan 2015 tersebut. Terdapat sekitar sembilan puluh delegasi yang hadir dalam kegiatan tersebut. Delegasi tersebut berasal dari Indonesia, Malaysia, Singapore, Vietnam, India, Pakistan, Madagascar, Ethiopia, Zimbabwe, Brunei Darussalam, Pakistan, Myanmar, China, Malaysia, Filipina, Syria, Tanzania, Rwanda, Madagaskar, Cambodian, Myanmar, Vietnam, Ethiopian, The Gambia, dan Tanzania. (alf/yok)

Sumber: