Demi Anak, Istri Terjerembab ke Jurang Kemusyrikan (3)

Demi Anak, Istri Terjerembab ke Jurang Kemusyrikan (3)

Kejiwaan Laksmi semakin tidak stabil. Mentalnya mudah terguncang oleh kabar sekecil apa pun. Padahal, belum jelas apakah kabar tersebut merugikan atau justru menguntungkan. Kondisi seperti ini berlangsung berbulan-bulan. Terakhir perempuan berambut ikal sebahu ini bahkan sudah tidak bisa diajak berkomunikasi. Sepertinya Laksmi hidup di dunia lain yang tak bisa dirasakan orang lain. “Setiap diajak omong A, misalnya, jawabannya bisa B atau C bahkan D. Sulit ditebak,” kata Dirman. Upaya Dirham untuk memulihkan kejiwaan sang istri selalu gagal. Baik medis maupun nonmedis, bahkan klenik. “Jujur saja saya sampai putus asa dan hampir saja menitipkan dia di RSJ,” Dirmam juga berupaya memulihkan kejiwaan sang istri dengan mengundang beberapa teman dekat Laksmi ke rumah. Mulai teman dekat saat SD, SMP, SMA, bahkan teman-temannya di kampung dahulu. Tidak segera membuahkan hasil, memang. Tapi, tampaknya sedikit demi sedikit mulai ada perubahan. Laksmi mulai nyambung kalau diajak bicara. Dia juga mulai bisa memberikan respons atas segala yang tertuju kepadanya. Hingga suatu saat Laksmi mendadak berubah ceria. Bicaranya yang sudah lama ditelan sepi, kini ramai kembali. Apa saja jadi bahan bincangan. Tentu saja ini mengherankan Dirham. Laksmi saat itu dekat dengan beberapa temannya saat SMA. Ada satu-dua orang yang sering ke rumah. Entah apa yang mereka perbincangkan, yang jelas ini membawa pengaruh positif buat Laksni. Lelaki pekerja keras ini lantas membuka percakapan dengan sang istri. Apa yang sebenarnya terjadi? “Sudah. Masalah kita akan selesai dengan tuntas,” kata Laksmi seperti ditirukan Dirham. Mantab dan penuh harapan! Lho, apanya yang sudah? Apanya pula yang bakal selesai dengan tuntas? “Aku sudah menemukan jalan keluar. Ada temanku yang punya masalah sama dengan kita. Akhirna dia bisa hamil dan memiliki anak!” kata Laksmi tandas. Ooo… Laksmi dengan bersemangat lantas menceritakan kawan yang dimaksud. Katanya, teman tadi, sebut saja Nia, sudah delapan tahun berumah tangga namun belum juga dikaruniai momongan. Setelah berusaha ke sana-kemari tidak menemukan hasil, dia dipertemukan dengan wong pinter asal Mojkerto oleh seorang teman. Masyarakat memanggilannya Eyang Jostro. Dia dikenal sebagai wong pinter yang mampu mengubah perempuan mandul menjadi subur. Mampu membuat wanita yang sulit hamil menjadi wanita  tuldi. Ditutul dadi. Ditutul dadi. Laksmi percaya kepada Nia karena temannya itu mengaku mengalaminya sendiri. “Nia mengaku pernah ke tempat tinggal orang pinter itu. Rumahnya di lereng barat Penanggungan. Aku sudah meyakinkan istri agar tidak percaya kepada wong pinter, dukun, tapi dia ngotot,” kata Dirham. (jos, bersambung)  

Sumber: