Pengusaha Surabaya Bangun SMK di Nongkojajar Pasuruan

Pengusaha Surabaya Bangun SMK di Nongkojajar Pasuruan

Pasuruan, memorandum.co.id - Wilayah Nongkojajar, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan ternyata masih menjadi daya tarik buat pengusaha. Tak tanggung-tanggung, seorang konglomerat asal Surabaya, Hermanto Tanoko melirik dataran tinggi Pasuruan ini menjadi salah satu pusat pendidikan. Menariknya, Hermanto ingin membangun pendidikan SMK lintas agama. “Ini sudah hampir jadi. Mungkin sudah 95 persenan. Sekitar Mei 2023 nanti sudah selesai,” ujar Tanoko melalui akun media sosialnya. Dalam akun sosmednya, Pengusaha asal Surabaya ini sudah menyebut sekolahnya dengan nama SMK Tanoko. Di dalam SMK itu sudah tersedia beberapa fasilitas. Ada perpustakaan, ruang laboratorium hingga asrama. “Ini kita kebut. Sabtu Minggu pun tetap bekerja,” cetusnya. Selain itu, SMK Tanoko juga dilengkapi dengan lima fasilitas ibadah sekaligus. Seperti Masjid, Gereja, Pura, Klenteng hingga Wihara. “Jadi ada gereja untuk Kristen Katolik ada masjid ada pura juga ada klenteng dan ada wihara,” katanya lagi. Konglomerat Indonesia yang lahir di Malang pada September 1962 itu menuturkan, sekolah yang berada di area pegunungan itu memiliki konsep yang unik dan menarik. Seperti aula sekolah yang bisa menampung kurang lebih 1.000 siswa dengan pemandangan pegunungan. “Ya, pohon-pohon yang ada tetap kita perhatankan. Tidak kita tebang. Untuk menambah suasana lebih hijau dan supaya para siswa yang nanti belajar di sini bisa semakin kerasan,” kata pengusaha air minum dan cat terkenal ini. Selain itu, banyaknya lahan kosong di area sekolah tersebut juga disediakan banyak lahan kosong di area sekolah tersebut juga disediakan banyak pembelajaran tentang bertanam sayur-sayuran hingga beternak ikan. “Jadi macam-macam nanti yang kita ajarkan untuk ekstrakurikuler agar mereka nanti setelah lulus siap untuk menjadi wirausaha yang membanggakan kita semua,” imbuh pria yang dikenal sangat aktif juga bermedia sosial ini. Ia juga berharap agar SMK Tanoko tersebut bisa menjadi harapan masyarakat. Khususnya anak yatim untuk bisa mengemban ilmu tentang pembangunan karakter, kreativitas dan mental sebagai wirausaha mandiri. “Stay humble, stay positive, stay on fire,” ungkapnya mengakhiri komentar di aplikasi TikTok-nya. (mh/ziz)

Sumber: