Inflasi Jatim Capai 2,20 Persen pada November 2019

Inflasi Jatim Capai 2,20 Persen pada November 2019

Surabaya, Memorandum.co.id -  Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengapresiasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim berhasil mengawal inflasi mencapai 2,20 persen year on year (yoy) pada November 2019.[penci_ads id="penci_ads_3"] Disampaikan Difi Ahmad Johansyah,  menjadi yang pertama kali dalam sejarah inflasi Jatim berada di bawah 3 persen. "Inflasi Jatim terendah se-Jawa,” ujarnya, Kamis (12/12/2019). Dijelaskan, Bank Indonesia masih memperkirakan inflasi Jatim hingga Desember 2019 mencapai sekitar 2,5-2,6 persen (yoy). Kesempatan yang sama, Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Pusat Dr. Iskandar Simorangkir, SE, MA mengatakan, bisa menurunkan inflasi di daerah, artinya kepala daerah tersebut berhasil menyejahterakan masyarakat.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] “Pengendalian inflasi sangat berkaitan erat dengan usaha penanggulangan kemiskinan, khususnya pengendalian inflasi bahan makanan. Penduduk miskin sangat rentan terhadap kenaikan harga, khususnya harga kelompok makanan. Secara nasional kontribusi komponen makanan terhadap garis kemiskinan 73,66 persen,” katanya sambil menjelaskan inflasi nasional hingga November 2019 mencapai 3 persen (yoy), sedangkan akumulasinya mencapai 2,37 persen. Jika suatu daerah berhasil menurunkan inflasi, lanjutnya, maka daerah tersebut mendapatkan dana insentif daerah (DID) dari pemerintah pusat. Iskandar memaparkan, kondisi Jatim, secara umum realisasi saat HKBN Natal dan Tahun Baru di kota-kota di Provinsi Jatim di atas realizasi nasional kecuali Kota Kediri. Kondisi ini juga terjadi pada realizasi inflasi Bulan November 2019. “Ada pola menarik di hampir seluruh kota di Jatim ada penurunan inflasi,” pungkasnya. (day/gus)

Sumber: