Muaythai Jatim Siap Gelar BK PON

Muaythai Jatim Siap Gelar BK PON

Surabaya, memorandum.co.id – Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah babak kualifikasi (BK) PON XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Hal ini disampaikan Ali Affandi Mattalitti selaku Ketua Panitia BK PON XXI/2024 yang akan digelar di Surabaya pada Agustus mendatang. Ali Affandi sendiri telah melakukan tahapan awal yang dibutuhkan untuk menggelar Pra-PON Muaythai di Jatim. Salah satunya rapat pertama yang membahas soal regulasi dan penyusunan panitia lokal. “Kami sangat siap untuk menggelar event nasional ini. Tapi tentu kami harus berkomunikasi dengan berbagai stakeholder di Jawa Timur maupun Surabaya, karena lokasi penyelenggaraannya direncanakan di Kota Pahlawan,” ujar Ali Affandi. Sementara itu, Wakil Ketua III PB Muaythai Indonesia, Opniel Untung T menyatakan, yang terpenting pada tahap awal ini MI Jatim agar segera menyampaikan secara tertulis atau bertemu dengan gubernur dan wali kota Surabaya melaporkan bahwa di tahun ini. Tepatnya di bulan Agustus mendatang akan dilaksakan Babak Kualifikasi PON. “Begitu juga bertemu dengan wali kota karena tempat penyelenggaraan rencananya akan digelar di Gelora Pancasila yang menjadi aset Pemkot Surabaya,” tutur Opniel. Agar gaung BK PON ini didengar ke seluruh penjuru Indonesia, ia meminta panitia untuk mengabarkan bahwa Jatim menjadi tuan rumah BK PON melalui berbagai saluran media, baik media mainstream maupun media sosial. Seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan spanduk-spanduk, flayer, banner dan lain-lain. "Kabar ini harus dibooming-kan kalau Jawa Timur ini resmi ditunjuk menjadi tuan rumah BK PON oleh Ketua Umum PB MI (AA LaNyalla Mahmud Mattalitti),” ujar Opniel. Pengurus Besar Muaythai sendiri telah menyurvei gedung Gelora Pancasila yang rencananya akan dijadikan tempat pelaksanaan pertandingan BK PON nanti. “Yang pertama kami melakukan survei gedung yang akan menjadi tempat pelaksanaan. Tentunya, gedung ini dipilih bukan hanya soal megah atau tidaknya. Tapi berdasarkan letak strategisnya. Di mana harus memudahkan para kontingen untuk mendapatkan akses terbaik dari sisi transportasi, akomodasi maupun konsumsi,” tuturnya. Kedua, lanjut Opniel, panitia telah memberikan form entry by number kepada seluruh Pengprov yang telah dilakukan dua minggu lalu. “Form entry by number ini salah satu kunci setiap provinsi (Pengprov MI) untuk mengikuti tahap selanjutnya. Setelah form entry by number, muncul form entry by name,” jelas Opniel. Untuk entry by number ini panitia memberi batas paling akhir 31 Mei semua pengprov MI seluruh Indonesia sudah mengirimkan kepada panitia. Sedangkan untuk entry by name panitia memberikan waktu 1-30 Juni. Mulai Agustus akan dilakukan verifikasi atlet apakah mereka berhak mengikuti Pra PON atau tidak. (rid)

Sumber: