Liku-Liku Masa Tua Pengacara yang Mantan Wartawan (3)

Liku-Liku Masa Tua Pengacara yang Mantan Wartawan (3)

Ternyata benar. Dengan mengonsumsi sabu, daya tahan mesin reproduksinya di medan pertempuran bisa bertahan agak lama. Long time. Terasa panjang dan laaamaaa… mirip iklan jajanan anak-anak tempo dulu. Itulah Coki-Coki. Namun tak langgeng. Hanya mampu bertahan dua tahunan. Itu pun, kalau tidak didorong sabu, kemampuannya mengeraskan senjata dan bertahan sangat lemah. Bahkan sering hilang sama sekali. Tidak ada kemampuan babar blas. Bisanya hanya tunduk menatap kasur. “Dunia ini rasanya seperti kiamat,” keluh Damar. Di tengah keputusasaan itu, temannya yang memberi saran mengonsumsi sabu kembali muncul. Kali ini dengan saran baru: mengombinasikan sabu dipadu ineks! Damar mencobanya. Ternyata benar lagi. Damar kembali bisa menepuk dada di depan istri sah dan di depan istri sirinya. Tapi celaka lagi, khasiat mengonsumsi kombinasi barang-barang tadi makin lama justru memperparah kondisi kesehatan dia. Gula darahnya cenderung tinggi, jantungnya melemah, bahkan ginjalnya turut terancam. Saran dokter: kalau mau awet hidup, tidak ada jalan lain kecuali meninggalkan mengonsumsi barang-barang terlarang tadi. Mendengar itu, Damar betul-betul seperti menghadapi akhir dunia, Menghadapi kiamat qubro. Kiamat besar. “Apa gunanya hidup tanpa itu?” keluh Damar. Damar juga mengeluhkan ancaman Rindu. Tenggat waktu ancaman itu adalah akhir tahun ini. Bila Damar benar-benar tidak bisa menurutinya, dunianya benar-benar akan hancur. Total! “Bila status kami dibongkar di media, semua akan tahu. Istri di rumah, anak-anak, tetangga, dan masyarakat. Mereka tidak akan mempercayaiku lagi. Habislah riwayatku. Habislah harmoni keluargaku di rumah!” tuturnya lirih disertai desah keras. Sebenarnya bisa saja Damar memenuhi permintaan Rindu. Memberinya Rp 2,5 miliar kontan. Tapi, saat ini Damar juga sedang membutuhkan dana besar untuk kampanye ketua komunitasnya. Biaya besar yang juga harus dikeluarkan Damar baru-baru ini, ketika ibunya harus dioperasi karena menderita kanker, menguras tabungan Damar hingga nyaris tandas. “Aku benar-benar berada pada posisi sulit,” tambahnya. Oleh dokternya, Damar disarankan konsultasi ke On Clinic. Sambil menjalani terapi, saat ini Damar harus disuntik terlebih dulu bila hendak memberikan nafkah batin. Baik di rumah kepada istri sahnya maupun di aparteman kepada istri sirinya. Damar membuka tasnya dan mengeluarkan map. “Ini data-data terbaruku. Buatkan tulisan semacam profil seperti dulu,” katanya. (jos, bersambung)  

Sumber: