Kontrol Impor Daging Lemah
Surabaya, Memorandum.co.id - Komisi B DPRD Jawa Timur menuding Jawa Timur kecolongan masuknya daging kerbau ilegal. Pasalnya masuknya daging kerbau asal India ini dinilai menabrak Aturan Gubernur Jatim tahun 2010.[penci_ads id="penci_ads_4"] Anggota komisi B, Ir Daniel Rohi menegaskan, masuknya daging kerbau ke pasar Jawa Timur menunjukkan lemahnya kontrol dinas terkait di Pemprov Jatim. " Kalau hal itu terjadi berarti Kecolongan dan prihatin karena merugikan peternak dan juga masyarakat," terang Daniel, Rabu (11/12/2019). Politisi PDI Perjuangan ini, menambahkan kerugian peternak dan masyarakat. "Yakni apakah daging ilegal tersebut aman untuk dikonsumsi," tegas politisi yang maju dari daerah pilihan Malang Raya ini serius.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Sebelumnya, protes keras disampaikan Paguyupan Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur. Mereka menilai menjelang natal dan tahun baru 2020, ternyata tidak diikuti dengan meningkatnya kebutuhan daging sapi. Mereka membuktikan jumlah sapi potong di RPH tidak mengalami kenaikan, bahkan cenderung turun. Jebloknya kebutuhan daging sapi ini, ternyata dimanfaatkan importir memasukkan daging kerbau asal India ke Jawa Timur. (day/gus)
Sumber: