Perbaikan Stadion GBT Libatkan Berbagai Pihak
Surabaya, memorandum.co.di - Untuk perbaikan StadionGelora Bung Tomo (GBT) sebagai venue sepak bola Piala Dunia U-20, Pemkot Surabaya siap menerima masukan dari berbagai pihak. Termasuk usulan dari Bonek, Polrestabes Surabaya, dan Kejaksaan Negeri.
"Usulan mereka ini terangkum dalam diskusi yang digelar Kamis (5/12) dan akan diteruskan ke PSSI. Tindak lanjut tersebut sebagai upaya agar semua agenda perbaikan sesuai dengan standar FIFA," beber Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi, Jumat (6/12).
Masih lanjut Eri Cahyadi, ini semua berkeinginan agar Surabaya sukses jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. "Kemarin kita sudah berkumpul dengan berbagai elemen yang peduli dengan masa depan GBT di kantor Bappeko,” kata Eri Cahyadi.
Menurut dia, Bonek juga adalah stakeholder GBT. Karena selama ini rutin menggunakannya, mereka yang paling tahu apa yang kurang dari stadion kebanggaan mereka. Termasuk juga polres yang selalu terlibat dalam pengamanan di sana.
Sebelumnya, Bappeko memang mengundang Bonek, polres, Kejaksaan Negeri Surabaya, PSSI Jatim, dan manajemen Persebaya dalam rapat persiapan menyambut Piala Dunia U-20 dan pekerjaan rehabilitasi GBT. Acara yang digelar di kantor Bappeko lantai 3 tersebut dipimpin langsung oleh Eri Cahyadi.
Saat membuka rapat, Eri menegaskan bahwa stadion GBT bukan hanya milik pemkot, tapi juga milik seluruh masyarakat Surabaya. "Karena itu kita perlu berdiskusi bareng, membahas bareng soal rencana rehabilitasi GBT. Biar menyamakan visi," ujarnya.
Ada 19 poin yang akan jadi fokus rehabilitasi GBT. Mulai dari akses jalan, pemasangan single seat, lampu floodlights, rumput, lift, ruang ganti pemain, pagar, paving, dan lain sebagainya. "Semuanya akan dirombak sesuai arahan PSSI dan standar internasional FIFA," ujar Eri.
Husin Ghozali, salah seorang perwakilan Bonek, meminta agar single seat nantinya harus serba hijau. “Jangan sampai seperti bench pemain. Masak warnanya merah. Harusnya juga hijau,” katanya. Husin juga usul agar lorong-lorong menuju tribun lampu agar terang karena kondisinya gelap gulita saat malam hari.
Eri mengatakan, pemasangan single seat akan membuat kapasitas stadion dari 50.000 penonton menjadi 46.806 penonton. Khusus untuk warna kursi, pemkot berencana menggunakan warna hijau muda dan kuning. Pada bagian luar stadion, akan ada variasi hijau dan abu-abu. “Pembatas tribun nanti diberi mika atau bahan lain yang tak mudah pecah. Tapi, penonton tetap nyaman,” katanya.
Pekan depan, kata Eri, pihaknya akan mengkonsultasikan detail perencanaan tersebut ke PSSI. Sebab, bulan ini proyeknya sudah masuk lelang. (udi/tyo)
Sumber: