Hidup Lebih Bermanfaat Jika Kita Bisa Saling Berbagi Ilmu dan Pengalaman
Prinsip hidup inilah yang mendorong saya, untuk selalu berusaha menyempatkan waktu menjadi seorang Pengajar ataupun Narasumber, ketika orang lain membutuhkan adanya pencerahan. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja dan bukan hanya berpatokan pada suatu penilaian dimana kita merasa lebih pintar dan atau lebih tahu. Namun, pada prinsipnya semata-mata karena Allah SWT memberi kesempatan lebih kepada kita untuk terlebih dahulu memahami atau lebih dahulu mengalami berbagai peristiwa, khususnya pengalaman yang menunjang tugas pokok kita dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini saya masih aktif bekerja pada Institusi Kejaksaan dan Alhamdulillah diberi kepercayaan oleh Pimpinan untuk menduduki jabatan Kepala Kejaksaan Tinggi. Namun, dalam keseharian hidup, saya selalu menyempatkan waktu untuk menjadi “Role Model” kepada seluruh jajaran yang menjadi anak buah saya. Bahkan, tidak jarang saya juga langsung mengetik sendiri ketika saya harus mengoreksi pekerjaan anggota saya, hal ini saya lakukan dengan perhitungan agar pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Sebagai contoh, semua surat-surat penting ataupun produk dari masing-masing bidang, softcopy-nya harus saya terima melalui e-mail. Sehingga, jika ada koreksi dalam penulisan, saya tidak perlu lagi mencoret-coret, akan tetapi langsung membukanya dari komputer. Bersyukur sekali kami sudah menggunakan sistem e-office sehingga dalam mengerjakan pekerjaan kantor yang berkaitan dengan persuratan sudah memiliki tata kelola yang lebih baik dengan didukung sarana IT. Pengembangan pegawai diperlukan sebagai tuntutan pekerjaan atau jabatan. Hal ini dilakukan mengingat kemajuan teknologi yang cepat dan semakin ketatnya persaingan di dunia global, terutama di era 4.0 ini. Sehingga, saya memegang suatu prinsip bahwa jaksa tidak boleh gaptek. Dimanapun saya bertugas, ada hal yang saya dambakan khususnya ketika saya harus beralih tugas dikarenakan mutasi jabatan, yakni setiap pegawai yang pernah menjadi anggota atau bawahan saya, harus memiliki nilai tambah, dalam artian sudah memiliki kepiawaian untuk bekerja secara Efektif dan Efisien dengan Kualitas maupun Kuantitas dalam pekerjaannya. Sehingga, hal ini bisa menjadi sesuatu yang dapat dibanggakan secara personal oleh mereka. Pengalaman leadership yang diperoleh sejak pertama kali saya menduduki jabatan struktural di lingkungan Kejaksaan, saya selalu melakukan evaluasi dan menekuninya dengan sungguh-sungguh, sehingga nilai-nilai ini tumbuh dan berkembang dengan baik dan kita dapat semakin menghargai arti sebuah kepemimpinan Ketahuilah Sobat, seseorang yang menghargai arti sebuah perjuangan dan kerja keras, serta makna sebuah pengorbanan untuk mencapai sebuah keberhasilan, pasti akan ada kemudahan yang diberikan oleh Allah. Pengalaman nyata berbagi pengetahuan dan/atau pengalaman yang saya miliki membuat banyak orang menjadi terdorong untuk berubah dan tertantang untuk memaksimalkan potensi yang ada pada diri mereka dalam mencapai keberhasilan, dan hal itu merupakan Anugerah yang Maha Indah yang telah Allah berikan kepada kita. Satu hal yang lebih penting lagi dalam hal berbagi pengatahuan dan/atau pengalaman adalah suatu pelajaran yang akan membuat kita menjadi lebih dan selalu rendah hati. Sebagai penutup akan saya share kepada sobat-sobat semua di manapun berada, sebuah hadits Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :
Jika seseorang meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya, kecuali tiga hal. Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan do’a anak yang sholeh atau sholehah. (HR. Muslim)Oleh : Dr. Mia Amiati, SH, MH (Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur)
Sumber: