Melepaskan Juragan dari Jerat Pembantu Tetangga (5)

Melepaskan Juragan dari Jerat Pembantu Tetangga (5)

Susi mengaku pernah menjanjikan adiknya akan dbelikan motor kalau nanti ada rezeki. Untuk sekolah. Kebetulan sekolah sang adik jauh dari rumah. Beda kecamatan. “Mau Bapak belikan?” tanya Pak Candra. “Bapak serius?” “Besok Bapak belikan. Langsung dipaketkan ke desa. Mau kan?” kata Pak Candra sambil melangkahkan kaki masuk kamar. Susi beringsut minggir. Memasang wajah kaget campur gembira. “Maaf Pak, ada  telepon masuk,” kata Susi, lalu berjalan agak menjauh. Segera dia menghubungi Nanik. “Nik, umpan sudah dimakan. Besok Didin (adik Susi, red) dikirimi motor,” kata Susik lirih, yang lantas menjelaskan bahwa Pak Candra sekarang ada di kamarnya. Seperti diharapkan semula, Pak Candra mulai nempel kayak perangko kepada Susi. Walau begitu, sekali-kali Pak Candra juga masih suka nyambangi Parem. Dasar lelaki. Nyonyo. Nggrangsang. Susi heran. Wong perempuan gak jelas gitu kok bisa-bisanya membuat Pak Candra kedanan. Sulit meninggalkannya. Karena itu, ia bermaksud mencari rahasianya. Apa pun akan dilakukan untuk mendapatkannya. Ternyata tidak gampang. Susi sudah nekat merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Parem agar perempuan bermulut semi mancung itu mau membuka rahasia tadi. Tapi sia-sia. Parem sangat keuh-keuh menjaga rahasia. Susi tidak berputus asa. Sebab, dia yakin ilmu yang dimiliki Parem akan sangat berguna bila nanti sudah kembali ke tempat kerjanya semula. Para tamu akan antre seperti masyarakat mengantre BLT (bantuan langsung tunai). Setelah benar-benar yakin menemui jalan buntu dari sumber utama, Susi berusaha lewat pintu lain. Lewat jalur konsumen. Lewat pengakuan Pak Candra. “Kamu tidak akan bisa. Sangat sulit,” kata Pak Candra ketika Susi minta agar lelaki itu bersedia membuka rahasia permainannya vs Parem. Susi memaksa dengan ancaman akan pulang ke desa kalau Pak Candra tetap tidak mau terbuka. Dan benar, ketika Susi pura-pura ringkes-ringkes hendak pulang, Pak Candra akhirnya luluh. Dia buka rahasia permainanya vs Parem. Ternyata posisi Parem dalam permainan vs Pak Sandra  memang asli tidak mudah. Tapi keren. Susi membutuhkan waktu seminggu lebih untuk menguasai tekniknya. Hasilnya? Di luar dugaan. Kini Pak Candra benar-benar lengket kepada Susi. Bukan kayak perangko dan amplop, tapi kayak tikus menginjak jebakan lem cap Gajah. Permintaan agar Pak Candra menjauhi Parem pun dituruti tanpa reserve. Pak Candra tidak pernah lagi malam-malam melompat pagar untuk menemui Parem. Cerita Pak Candra vs Parem sudah the end. Sudah game over. (jos, bersambung)    

Sumber: