Pria Bujangan Berniat Beli Mobil di Facebook Malah Ditipu
Surabaya, Memorandum.co.id - Sial menimpa Muchamad Khafid Fidianto (29), warga Jalan Ambengan Batu. Berniat membeli mobil Toyota Avanza G malah menjadi korban penipuan jual beli mobil melalui Facebook (FB). Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian sebesar Rp 105 juta, yang ditransfer melalui rekening terduga pelaku sekaligus penjualnya berinisial AG. Kemudian melapor ke Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya. "Terduga pelaku nomornya saya hubungi sudah tidak bisa lagi, centang satu," kata Muchamad kepada Memoranduk, Selasa (21/3). Muchamad mengungkapkan, kejadian bermula iseng melihat postingan marketplace jual beli mobil di Facebook pada bulan Januari 2023. Kemudian tertarik postingan Toyota Avanza G seharga Rp 108 juta. "Saya kemudian tulis di kolom komentar, apakah masih ada unitnya. Kemudian direspons oleh penjualnya bernama AG dan dengan minta nomor HP saya," ungkap Muchamad. Keesokan harinya, Muchamad mengecek sendirian untuk melihat unitnya di daerah Puri Mas Gunung Anyar. Sampai di sana, ternyata ditemui Arga, yang mengaku sebagai adik Agus. "Sampai di sana Agus tidak ada karena posisinya di Pasuruan, kata dia (Agus) ada keperluan pekerjaan. Saya mengira dia tinggal sama Arga," tuturnya. Muchamad mengungkapkan, Arga mengaku hanya dititipi mobil saja oleh Agus. Selanjutnya dipersilahkan masuk untuk lihat unit dan cek surat-surat, nomor rangka. "Saya sempat tes kondisi mobil juga," ungkapnya. Usai mencoba, Muchamad merasa cocok. Lalu menghubungi nomor HP AG dan nego akhirnya harganya turun, dari Rp 108 juta mejadi Rp 105 juta. "Saya bayar ke adiknya (Arga), tapi ditolak karena mengaku hanya dititipi saja. Lalu disarankan membayar ke AG, tapi minta ditransfer melalui rekeningnya," jelas Muchamad. Keesok harinya, Muchamad kembali lagi ke rumah Arga untuk proses pembayaran melalui bank swasta di Gunung Anyar. Kali ini tidak sendiri, melainkan bersama datang bersama bapak dan temannya. Setelah proses pembayaran selesai dibayarkan ke nomor rekening AG, korban bermaksud mengambil mobil yang dibelinya. Tapi Arga tidak memperbolehkan karena juga belum mendapatkan konfirmasi dari AG. "Katanya nomor whatsapp Arga juga diblokir oleh AG dan belum dapat konfirmasi juga," bebernya. Dari sini Muchamad panik dan menyadari jadi korban penipuan AG. Dia sempat bertanya kepada Arga, bila dia hanya dititipi unit dan mengantar korban ke bank untuk proses pembayaran mobil saja, sehingga tidak berani melepas unit jika belum ada perintah memberikan mobil dari AG kepada korban. "Setelah saya tanya Arga siapa, ternyata mengaku tidak kenal dengan AG. Arga tahunya AG teman bapaknya dan sering menitipkan unit ke rumahnya," beber Muchamad. Akhirnya, Muchamad memilih melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polrestabes Surabaya. Bahkan, saat korban diantar Arga melapor ke polisi. " Saya diantar Arga saat melapor," tandasnya. Arga mengaku, sopir freeland. Dia berniat membeli mobil dari hasil menabung selama 11 tahun. Rencananya mobil akan dipakai bila pulang kampung ke Peterongan Jombang. Tapi rencananya bubar karena mobil tidak didapat, uangnya melayang. "Saya sudah tanya ke petugas perkembangan kasusnya, tapi belum ada dan sampai sekarang belum dipanggil untuk diperiksa," tandasnnya. Terpisah, Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Ryo Pradana membenarkan laporan tersebut. Hingga kini masih mempelajari berkasnya. "Iya, tapi masih kami pelajari berkasnya," kata Ryo, Selasa (21/3). (rio)
Sumber: