Massa Pesilat Datangi Polsek Balongpanggang, Kapolres Gresik: Sudah Kondusif

Massa Pesilat Datangi Polsek Balongpanggang, Kapolres Gresik: Sudah Kondusif

Gresik, memorandum.co.id - Massa salah satu perguruan silat mendatangi Mapolsek Balongpanggang, Sabtu (11/3) malam. Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menyebut insiden tersebut dipicu kesalahpahaman. Saat ini persoalan sudah terselesaikan dan situasi kembali kondusif. AKBP Adhitya Panji Anom menjelaskan, beberapa hari sebelum kejadian di Mapolsek Balongpanggang, massa pesilat itu hendak meluruk wilayah Mojokerto Kota. Polres Gresik mendapat perintah dari Polda Jatim untuk menyekat wilayah perbatasan, meminimalisir massa yang datang ke Mojokerto Kota. "Karena Balongpanggang merupakan wilayah Gresik yang berbatasan dengan Mojokerto, maka di sini juga dilakukan penyekatan. Namun dalam pelaksanaan penyekatan terjadi kesalahpahaman. Mungkin karena kondisi sudah malam dan capek. Tapi ini sudah selesai," jelas Kapolres Gresik, Minggu (12/3/2023). Diduga, ada ucapan atau perlakuan Kapolsek Balongpanggang AKP M Zainuddin yang melukai hati massa pesilat. Hingga akhirnya membuat flyer ajakan untuk menghitamkan Mapolsek Balongpanggang. Mereka menuntut kapolsek meminta maaf dan mundur dari jabatannya. Kapolres Gresik turun langsung untuk meredam amarah pesilat dan menyelesaikan kesalahpahaman tersebut. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2002 itu duduk bareng bersama pengurus silat tersebut. Bahkan memberikan imbauan humanis kepada massa aksi yang didominasi kalangan pemuda. "Terkait kejadian tadi malam sudah didiskusikan antara kapolsek Balongpanggang dan ketua perguruan silat, intinya kesalahpahaman dan sudah terselesaikan. Sekarang kondisi sudah kondusif. Harapannya tidak terprovikasi dan ke depan anggota perguruan silat agar mengikuti imbauan pengurus cabang masing-masing," imbuhnya. Sebab sebelumnya, pengurus cabangĀ  perguruan silat di Gresik sebenarnya sudah mengeluarkan surat imbauan bahwa ajakan untuk menghitamkan Mapolsek Balongpanggang yang beredar di media sosial dibatalkan. Serta meminta warga pesilat untuk tidak menghadiri kegiatan tersebut. Demi menjaga situasi kamtibmas yang kondusif.(and/har)

Sumber: