Penggalan Kisah Sedih Istri Seorang Guru Sederhana (3-habis)

Penggalan Kisah Sedih Istri Seorang Guru Sederhana (3-habis)

Tidak membutuhkan waktu lama, Endang sudah mengantongi bukti-bukti tentang sepak terjang Yeyen. Bukti-bukti itu lantas dibuka di depan Dirman. Perang kembali pecah, dan ini sudah diperkirakan Endang. Saat itulah Dirman dengan kasar mengaku sudah tahu semua itu, bahkan sebelum dia menikahi wanita tersebut. Dirman bahkan menegaskan dirinya ikut terlibat semua yang dijalani Yeyen. “Lantas, kau pikir uang dari mana untuk membeli barang-barang di rumah ini? Uang dari mana untuk memenuhi kebutuhan anak-anakmu?” tanya Dirman, yang benar-benar terdengar panas di telinga Endang. Kalimat ini tidak akan dapat dilupakan sepanjang hidup. Dia tidak menyangka anaknya dibesarkan dengan uang haram. Ucapan Dirman selanjutnya lebih menyakitkan di telinga Endang. Dirman memersilakan Endang keluar dari rumah andai tidak bisa menerima kenyataan ini. Bila perlu, mengajak anak-anak sekalian. Sejak hari itu Endang tidak mau menerima sepeser pun uang dari sang suami. Ia bahkan tidak mau menyentuh setiap diberi uang oleh Dirman. Uang itu dibiarkan tergeletak di mana sang suami menaruh. Endang berusaha mencukupkan pendaatannya sendiri untuk kebutuhan bersama anak-anak. Endang bahkan mencoba bisnis kecil-kecilan membuat kue-kue di rumah dan dipasarkan secara online untuk tetangga kiri-kanan. Tidak disangka, ternyata usahanya tersebut berkembang pesat. Tak hanya tetangga, teman-teman kerja, dan komunitas para pelaggan, kue produksi Endang dipesan beberapa toko kue. Lambat laun Endang bahkan terpaksa mencari tenaga tambahkan karena tidak mampu bekerja sendirian memenhi permintaan pelanggan. Endang pun merekrut beberapa tetangga sebagai “karyawannya”. “Hingga akhirnya saya terpaksa harus berhenti kerja untuk mengembangkan usaha di rumah,” kata Endang. Diam-diam Endang mengumpulkan uang dari hasil kerjanya “Suami dan Yeyen ke mana?” tanya pengacara Endang. “Entahlah. Mereka sebelumnya kan jarang pulang. Entah sejak kapan bahkan tidak kelihatan batang hidugnya di rumah,” kata Endang, yang menambahkan karena itulah dia minta batuan pengacara untuk secara resmi menggugat cerai Dirman. Menurut Endang, dengar-dengar suaminya dan Yeyen tinggal di kamar kos kecil di kawasan Banyuurip. Dirman dipecat dari posisinya sebagai kepala sekolah karena terbukti bersalah terlibat prostitusi online. Dirman bahkan dikenal sebagai muncikarinya. “Kabar terakhir yang saya dengar, Mas Dirman malah berada di Medaeng. Selain sebagai muncikari, dia terlibat dalam mafia peredaran narkoba antarkota di Jawa Timur,” pungkas Endang. (jos, habis)    

Sumber: