Kisah Cinta Seorang Resepsionis Rumah Karaoke (5-habis)

Kisah Cinta Seorang Resepsionis Rumah Karaoke (5-habis)

Tak hanya batang hidung Yoyok, lelaki berbadan atletis ini juga membawa batang hidung seorang perempuan di bongcengan motor. Ya, Yoyok membonceng seorang gadis cantik yang masih belia. Windy pun menstarter motornya dan bergegas pulang. Dia tak ingin ada keributan di kantor suami. Dia hendak menyelesaikan masalah ini di rumah. Beberapa teman Yoyok yang sempat melihat perbincangan keras Windy vs Yoyok segera menyadari apa yang terjadi. “Sejak itu Mas Yoyok nggak pernah pulang. Sekali pun. Aku kontak gak pernah direspons. Kudatangi rumahnya, keluarganya juga mengaku Mas Yoyok tak pernah ke sana,” kata Windy memperdengarkan nada putus asa. Dari beberapa teman Yoyok, akhirnya Windy mendapat cerita bahwa suaminya itu akhir-akhir ini memang berubah soal wanita. “Mulanya dia kecantol seorang SPG (sales promotion girl, red) rokok. Dia juga pernah dekat dengan SPG mobil,” tambahnya. Menurut seorang teman, Yoyok sempat cukup lama hidup bersama mbak yang SPG mobil. Mereka tinggal kontrak sebuah kamar di kawasan Banyuurip. “Aku dengar mbak itu sudah punya suami,” kata Windy. Sang suami pernah memergoki istrinya berduaan dengan Yoyok di sebuah hotel esek-esek Kenjeran sebelum tinggal bersama di kamar kos. “Suami mbak itu bahkan pernah menangkap basah Mas Yoyok dengan istrinya. Mas Yoyok dihajar sampai nyaris mati,” tambah Windy. Kata Windy, kasus suaminya dengan SPG ini sempat viral menjadi di media sosial karena Yoyok dikenal sebagai komandan satpam yang cukup besar. Anak buahnya menyebar tak hanya di Surabaya. Beberapa anak buah Yoyok juga diminta menjaga perusahaan-perusahaan besar di hampir seluruh kota di Jatim. Sebagian bahkan menembus Kalimantan dan beberapa provinsi lain. Kabarnya Yoyok juga dikenal memiliki mafia geng yang mengontrol tempat-tempat hiburan malam, stasiun, dan pasar. “Kabarnya pokoknya mengerikan,” kata Windy. Windy tak habis pikir: mengapa Yoyok bisa berubah sedrastis itu? Apa salahnya? Hanya sekali Yoyok pulang. Saat itu sudah menjelang malam, sekitar pukul 18.45. Dia cuma berhenti sebentar dan memarkir motornya agak ke tengah gang. Sambil lalu Yoyok mengatakan ingin menikmati hidup yang sebenarnya. Intinya hanya itu. Tapi sampai sekarang, Windy tidak tahu apa maksud di balik kalimat bakal mantan suaminya itu. “Wis, iki perkawinan pertama dan terakhirku. Aku emoh maneh cedhak barek wong lanang. Kabeh podo ae: bajingan!” tutur Windy agak keras dan pedas. Sekali lagi baca: bajingan! (jos/habis)    

Sumber: