Longsor Jabung Timpa Dapur Warga

Longsor Jabung Timpa Dapur Warga

Malang, Memorandum.co.id -  Tanah longsor yang terjadi di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang menimpa rumah salah satu warga setempat, Rabu (1/3) dini hari. Longsor yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB itu tidak ada korban jiwa. Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD kabupaten Malang Sadono Irawan menyampaikan kejadian tanah longsor tersebut. “Yang tertimpa material longsor hanya bagian belakang tepatnya rumah dapurnya,” terangnya, Rabu (1/3). Rumah dapur yang tertimpa longsor tersebut milik Robai (45), warga Desa Taji, kecamatan setempat. Karena posisi rumah miliknya tepat berada di sisi tebing yang tingginya sekitar 150 meter. Sadono mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi menyebabkan tanah longsor, bahkan tidak hanya terjadi di Desa Taji, namun juga terjadi di wilayah Kecamatan Pujon dan Ngantang, Kabupaten Malang. “Berdasarkan ramalan BMKG kondisi seperti ini akan terjadi hingga satu minggu kedepan, hujan deras dan sebagian dibarengi angin akan terjadi di wilayah Kabupaten Malang,” kata Sadono. Meski longsor yang berada di Desa Taji, lanjut Sadono tidak separah di Kecamatan Pujon dan Ngantang, namun menimbulkan kerugian yang diderita oleh Robai sebesar Rp 15 juta. “Saat itu Robai dan anggota keluarga lainnya tidur di rumah induk, yang tidak terimbas material longsor dari tebing yang ada di belakang rumahnya,” ujarnya. Terpisah, Kepala Desa Taji Dindin Siswanto mengatakan rumah Robai berdampingan dengan tebing setinggi sekitar 150 meter. Sedangkan, wilayah Taji sejak sore hari diguyur hujan deras hingga pada dini hari. “Kerugian yang dialami Robai sekitar Rp 15 juta, karena dapurnya masih terbuat dari kayu papan,” ungkapnya. Karena dapurnya terbuat dari kayu papan sehingga mudah roboh, namun untuk mencegah air hujan masuk rumah utama, warga berinisiatif memberi terpal untuk mencegah air hujan secara langsung masuk rumah Robai. Dengan adanya cuaca yang cukup ekstrim, serta hujan yang memiliki intensitas cukup tinggi, warga diharap berhati- hati terutama yang rumahnya berada di bawah tebing maupun pohon besar karena musibah tidak bisa diprediksi. (kid/ari)

Sumber: