Uji Coba Satu Arah di Kayutangan, Arus Lalu Lintas Lancar

Uji Coba Satu Arah di Kayutangan, Arus Lalu Lintas Lancar

Malang, memorandum.co.id - Uji coba rekayasa lalu lintas satu arah di kawasan Kayutangan Heritage dan sekitarnya terus berlanjut. Hasil evaluasi, rekayasa ini dianggap efektif untuk mengurai kepadatan kendaraan sehingga arus lalulintas cukup lancar. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra menyampaikan hasil uji coba yang dilakukan sejak tanggal 20 – 27 Februari 2023 cukup positif. “Mulai Senin sampai Minggu, hasil rekayasa tidak ada penumpukan (kendaraan, red) di titik tertentu,” ujarnya, Senin (27/2/2023). Disebutkan, selama uji coba rekayasa arus lalu lintas ini meniadakan fungsi traffic light pada 3 titik di sepanjang Jalan Basuki Rahmat. Yaitu, simpang PLN, simpang Rajabally, dan simpang Sarinah. Ketiga rambu lalulintas di tiga titik ini berdampak besar terhadap kepadatan arus lalulintas. Wijaya mengatakan dari pantauan tim di lapanghan menemukan adanya perubahan perilaku pengemudi kendaraan saat melintas di jalan satu arah yang cukup lenggang. Ditemukan adanya pengemudi kendaraan yang melajukan kendaraan dengan kecepatan cukup tinggi. “Kecenderungan pengendara tancap gas, dan ini cukup membahayakan. Di kawasan ini maksimal kecepatannya itu 40 km/ jam. Untuk mitigasi agar tidak terjadi kecelakaaan diberi garis kejut pada titik-titik tertentu,” terangnya. Titik lokasi yang diberi garis kejut ini adalah di depan Makodim 0833 Kota Malang Jalan Kahuripan Kota Malang dan lainnya di sepanjang Jalan Basuki Rahmat. Harapannya, garis kejut ini dapat mengingatkan pengemudi saat mengendarai. Terkait adanya kepadatan arus lalu lintas di kawasan sekitarnya, Wijaya menyebutkan setelah dilakukan pemantauan ternyata bukan dari imbas rekayasa lalulintas. Kawasan sekitar ini diantaranya Jalan Gatot Subroto maupun Jalan Embong Brantas. “Sebelum masa uji coba sudah seperti itu, itu merupakan jalan provinsi yang dilewati oleh kendaraan besar sehingga kepadatannya cukup tinggi. Jadi tidak ada hubungan langsung atau imbas dari rekayasa lalu lintas.  Di kawasan (Kepadatan kendaraan, red) di antaranya karena adanya crossing,” jelasnya. (ari)

Sumber: