Satgas Mulai Identifikasi Tanah Warga Terdampak Tol Kediri-Tulungagung

Satgas Mulai Identifikasi Tanah Warga Terdampak Tol Kediri-Tulungagung

Kediri, memorandum.co.id - Tim pengadaan tanah dari Satgas A dan B bentukan pemerintah mulai melakukan inventarisasi dan identifikasi tanah warga terdampak pembangunan Tol Kediri-Tulungagung. Di wilayah Kota Kediri, ada sebanyak 1.111 bidang tanah yang akan terus dikebut dengan pendataannya. Dalam tahapan ini, Satgas Pengadaan Tanah langsung mendatangi rumah warga dengan berbagi peran untuk mengecek data fisik dan data yuridis atas kepemilikan bidang tanah dan bangunan serta tanaman yang dapat dinilai. Pengukuran, pemetaan, dan identifikasi lapangan dilakukan oleh Satgas A. Sementara Satgas B melakukan pendataan dan menginventarisasi secara yuridis, mengenai dokumen kepemilikan tanah warga, bangunan, tanaman dan benda yang berkaitan dengan tanah. “Hari ini Tim Pengadaan Tanah dan juga unsur dari BPN melaksanakan pendataan atas kepemilikan penguasaan fisik tanahnya,” kata Hoppyan, salah satu anggota dari Satgas B, Senin (27/2/2023). Dia mencontohkan bahwa bahwa area yang terkena tol ini tanahnya sudah bersertifikat, kebetulan dua bidang dengan di sebelahnya ini malah milik satu orang dikuasai satu orang. Oleh karenanya, tidak ada penguasaan secara fisik maupun yuridis oleh pihak lain. "Jadi itu yang memang kami ditugasi untuk melakukan pendataan atas itu,” ucapnya. Di Kota Kediri, lanjut Hoppyan, ada sebanyak 1.111 bidang tanah yang akan terdampak pembebasan lahan jalan tol dengan rincian masing-masing untuk Kelurahan Semampir terdapat 90 bidang tanah, Kelurahan Mojoroto sebanyak 299 bidang tanah, Kelurahan Bujel sebanyak 178 bidang tanah, Kelurahan Sukorame sebanyak 85 bidang. Selanjutnya, di Kelurahan Pojok sebanyak 221 bidang tanah, Kelurahan Ngampel sebanyak 23 bidang tanah, Kelurahan Gayam sebanyak 108 bidang tanah dan Kelurahan Mrican sebanyak 107 bidang tanah. "Jika hasil dari proses invertarisasi dan identifikasi lahan ini akan menjadi acuan ke tahap berikutnya. Yakni pengumuman hasil identifikasi dan inventarisasi Satgas A dan B yang dilanjutkan penilaian terhadap peta bidang tanah dan daftar harga yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilaian Pertanahan (KJPP) atau tim appraisal," jelasnya. Sementara itu, Untung Suroso, warga Kelurahan Mojoroto yang turut terdampak dalan pembangunan Tol Kediri-Tulungagung ini mengaku lega dengan adanya proses pembebasan tanah yang sudah mulai berjalan. Ia berharap, agar rumah miliknya itu dapat dibeli dengan harga mahal dan menguntungkan bagi warga. “Ini sudah plong rasanya. Harapannya ya minimal bisa dibeli tiga kali lipat,” harapnya. (Mon)

Sumber: