Hadapi Pemilih Pemula, Parpol Jangan Terjebak Retorika

 Hadapi Pemilih Pemula, Parpol Jangan Terjebak Retorika

Surabaya, memorandum.co.id - Pakar politik Unesa, Dr Moch Mubarok Muharam,  menilai pengelola partai politik harus lebih cerdas menghadapi massa pemula di Pemilu 2024. Karena floating mass atau masa mengambang di Pemilu 2024 mendatang, cenderung tidak ingin berlama-lama dalam membahas politik. “Pengelola parpol harus benar-benar bersih,” terang Mubarok. Karena itu, Mubarok mengingatkan, partai politik tidak boleh terjebak retorika. Namun aktivis parpol harus turun ke rakyat langsung. “Karena kepercayaan rakyat terhadap pelaku partai politik itu sangat penting,” tegas dia. Ia melihat anak muda zaman sekarang cenderung tidak ingin berlama-lama dalam membahas politik. Kecenderungan ini, karena perilaku anggota DPR atau wakil rakyat, maupun kepala daerah yang mewakili elit partai politik tidak memberikan contoh baik. Ia menyampaikan, masih banyak ditemukan kasus korupsi melibatkan anggota partai politik yang duduk di esekutif maupun legislatif. “Ini menjadi penting, menjaga trus atau kepercayaan rakyat,” terang Mubarok. Faktor naik turunnya elektabilitas parpol dari satu pemilu ke pemilu lain menunjukkan pola penyebaran suara pada setiap pemilu yang relatif mulai konsisten. Ada kecenderungan yang sudah mulai relatif mapan, sistem pemilu proporsional terbuka yang diterapkan sudah relatif stabil dalam membentuk basis politik partai. Data KPU Jatim menetapkan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Jawa Timur untuk Pemilu 2019 berjumlah 31.011.960 pemilih. Dilihat dari data tersebut, konsentrasi jumlah pemilih baru akan tumbuh. Penambahan tersebut dikarenakan dengan berbagai alasan. Di antaranya, pertumbuhan pemilih baru. Untuk pemilih baru, angkanya cukup signifikan. Yakni, berada di sekitar angka 700 ribu pemilih di Pemilu 2019. (day)

Sumber: