Polres Jombang Tembak Kaki Begal Sadis
Jombang, memorandum.co.id - Anggota Satreskrim Polres Jombang harus bertindak tegas. Gegara berusaha kabur saat ditangkap, seorang begal sadis dilumpuhkan kaki kanannya oleh anggota resmob. Aksi terakhir pelaku ini membacok dan merampas barang berharga korbannya di Jalan Desa betek, Kecamatan Mojoagung. Tersangka, Indarto (35), asal Desa Munungkerep, Kecamatan Kabuh. Hanya saja, sehari-hari Indarto tinggal di Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno. Kasatreskrim Polres Jombang AKBP Ambuka Yudha Hardi Putra mengatakan, pelaku diringkus setelah ada laporan dari korban, Edi Yuli (50), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember. Saat itu, korban naik bus dari Surabaya turun di simpang empat Gambiran, Mojoagung. Selanjutnya Edi berjalan ke utara hingga sampai di samping Pabrik Volma. Tiba-tiba korban dibacok pelaku dengan sebilah pedang. “Tersangka naik motor lalu berhenti dan membacok korban dari belakang hingga mengenai kepala kiri belakang,” ungkap Ambuka, Minggu (1/12). Selain melukai Edi, pelaku juga menodongkan pedangnya ke dadanya. Lantaran ketakutan, korban merelakan tas dan Hpnya dirampas pelaku. Berhasil mendapatkan barang-barang tersebut, selekasnya Indarto kabur bersama motor sarananya. Lanjut Ambuka, karena terluka parah dan kehilangan tas serta HP, Edi kemudian melapor ke Polsek Mojoagung. Setelah dilakukan penyelidikan oleh petugas, pelaku akhirnya ditangkap di rumah mertuanya di Dusun Kauman, Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno. Indarto sempat ditembak kakinya karena berusaha kabur. “Barang bukti yang diamankan adalah 1 unit HP Lenovo dan pedang yang dipakai untuk melukai korban,” kata Ambuka. Hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku merupakan residivis dan pernah ditangkap setelah melakukan aksi yang sama di kawasan Trowulan Mojokerto pada 2014 lalu. Di hadapan penyidik, Indarto mengaku sebelum menjalankan aksinya, lebih dulu keliling mengendarai motor sarananya. Setelah mendapat incaran, dia segera mendekati korban dan mengerjainya. “Agar korban tidak melawan, saya selalu membawa pedang sekadar menakuti. Kalau kepepet, korban terpaksa saya lukai,” ujar Indarto.(wan/nov)
Sumber: