Kolam Renang Maut Gadel Sari Praja Sudah 20 Tahun Beroperasi untuk Umum
Surabaya, Memorandum.co.id - Pihak kepolisian menutup kolam renang yang berada di Jalan Gadel Sari Praja, Tandes pascatewasnya seorang bocah perempuan bernama FNS (6). Pantauan Memorandum.co.id, di areal lokasi telah pasang memutar garis polisi (police line). Kolam renang kurang lebih berdiameter 4 x 4 meter itu berada tepat di depan rumah pemilik. Suhartini, pemilik kolam renang menjelaskan, saat itu korban bermain di kolam renang tersebut bersama empat temannya. "Ada lima anak (satu di antaranya korban)," ungkapnya. Lebih lanjut Suhartini mengatakan, tiga dari lima anak tersebut keluar dari air. Sementara dua lainnya, termasuk korban, masih bertahan di dalam kolam. "Karena jamnya sudah habis, tiga anak itu naik. Sementara dua anak, termasuk korban minta perpanjangan waktu," ungkapnya. Disinggung saat kejadian apakah tidak diawasi, Suhartini mengaku, saat itu dirinya sedang berada di dapur, sedang masak atau mencuci piring. Suhartini mengatakan, kolam renang tersebut diperuntukkan atau disewakan untuk umum. Oleh pemilik, pengunjung dipatok tarif Rp 2 ribu per jamnya. "Dua ribu per jam," jelasnya. Suhartini masih kaget dengan peristiwa ini, sebab selama 20 tahun beroperasi kolam tersebut aman-aman saja. "Ini sudah 20 tahun beroperasi, sejak tahun 2003," imbuhnya. Ia menuturkan pada saat kejadian korban bersama empat temannya. "Setelah jamnya habis tiga anak sudah naik. Sementara dua anak termasuk korban masih minta dispensasi," ungkapnya. Sementara itu, menurut keterangan Dofir, saudara pemilik kolam mengaku jika informasi yang ia dapat bahwa saat ditemukan korban masih hidup. "Waktu itu masih bernafas, lalu dilarikan ke klinik, kemudian dirujuk ke puskesmas. Namun korban dinyatakan meninggal dunia," jelasnya. Kendati demikian, Dofir mengatakan bahwa anak anak setempat memang kerap berenang di kolam ini. Pun dengan korban sebelumnya juga pernah bermain di kolam tersebut. "Penyebabnya juga belum tahu apakah karena kakinya keram lalu tenggelam atau terpeleset terus jatuh," imbuhnya. Ia mengatakan bahwa kolam tersebut memiliki kedalaman 80 cm. Sedangkan debit air pada saat itu 50 cm. "Tadi sempat diukur dengan meteran oleh petugas polisi," jelasnya. Disinggung apakah orang tua koran tidak mengawasi dan apa tidak ada orang dewasa di sekitar lokasi kejadian, dia mengaku bahwa saat kejadian orang tua korban tidak ada. Sedangkan di lokasi sekitar ada orang lagi nongkrong. "Kalau orang tuanya nggk ngawasi," tandasnya. Sementara, Kapolsek Tandes, Kompol Danu Anindito mengatakan, petugas yang mendapat laporan kejadian itu kemudian turun ke lokasi untuk melakukan cek TKP. Selain memasang police line, petugas juga sudah meminta keterangan sejumlah orang. “Kami periksa pemilik kolam, pun juga orang yang ikut bantu si pemilik bawa korban ke RS," jelasnya. Saat ini polisi masih melakukan proses penyelidikan mengenai penyebab pasti korban meninggal. "Belum dapat disimpulkan masih lidik," jelasnya. Diberitakan sebelumnya, FNS tewas diduga karena tenggelam ketika bermain bersama teman temannya, Kamis (9/2/2023) siang.(alf)
Sumber: