Warga Keluhkan Pelayanan Buruk, Lurah Kebraon Minta Maaf

Warga Keluhkan Pelayanan Buruk, Lurah Kebraon Minta Maaf

Surabaya, memorandum.co.id - Lurah Kebraon Zainul Abidin menyampaikan permintaan maaf setelah menerima aduan warga perihal pelayanan administrasi yang buruk di kantornya. Dia mengatakan, hal itu terjadi lantaran ada kesalahpahaman. "Info teman-teman tadi sudah ditawari untuk dibantu online di KNG, tapi yang bersangkutan mintanya legalisir sekarang dan langsung pulang. Mohon maaf dan nyuwun ngapunten jika ada salah paham antara petugas dengan warga," katanya, Rabu (8/2/2023). Seperti diketahui, Dian, salah satu warga RT 4/RW 10 Kebraon mengeluhkan pelayanan yang kurang responsif dan tidak solutif di kantor Kelurahan Kebraon. Dian hendak melakukan legalisir KK. Namun, respons pegawai kelurahan acuh dan kurang ramah. Bahkan terkesan enggan melayani. Padahal, dirinya membutuhkan informasi terkait proses administrasi yang sedang ditempuhnya. Menurut Zainul, petugas pelayanan kelurahan saat itu sudah menerangkan kebutuhan Dian. Yakni, legalisir KK belum barcode, maka harus melalui online. Petugas juga telah menyarankan kepada Dian untuk memperbaharui KK lama yang belum berbarcode tersebut menjadi KK berbarcode. "Warga tersebut meminta agar bisa dilegalisir saat itu juga. Dan sudah dijelaskan oleh petugas bahwa yang berwenang legalisir KK belum barcode adalah dispenduk melalui aplikasi KNG," terangnya. Sementara itu, Dian membantah pernyataan lurah. Yang terjadi saat itu, tidak ada satu pun petugas kelurahan yang berkeinginan untuk membantu dirinya melakukan proses KK barcode melalui online. "Nggak ada itu, nggak ada petugas yang nawari untuk membantu. Petugas kelurahan hanya bilang kalau sekarang semuanya lewat online, bukan kelurahan yang ngasih stempel. Cuma ngomong gitu aja, nggak ada nawari bantuan," tandas Dian. Bahkan, kata Dian, petugas perempuan dengan rambut keriting terkesan enggan melayani warga. "Kalau dia menawarkan untuk membantu, nggak mungkin aku nolak. Wong aku tanya bagaimana proses online-nya itu saja nggak direspons kok. Cuma diem, tewah-teweh nggak ada solusi. Karena itu, akhirnya aku pulang," jelas Dian dengan nada kecewa. (bin)

Sumber: