Musim Hujan, Harga Bawang dan Cabai Meroket

Musim Hujan, Harga Bawang dan Cabai Meroket

Surabaya, memorandum.co.id - Musim hujan yang melanda sejumlah daerah mulai awal Oktober, membuat harga cabai merah keriting di pasar tradisional di Surabaya melonjak tajam. Di Pasar Keputran, harga bawang putih dan merah yang sebelumnya seharga Rp 23 ribu per kilogram kini naik Rp 38 ribu per kilo. Kenaikan harga juga diikuti cabai.  Untuk harga cabai besar biasa di kisaran Rp 20 ribu per kilo gram, kini naik menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Sedangkan untuk cabai kecil naik seharga Rp 55 ribu per kilogram, yang sebelumnya seharga Rp 35 ribu per kilo. Rokim, pedagang di Pasar Keputran mengatakan, kenaikan harga dikarenakan faktor musim hujan. "Kalau hujan, petani biasanya gagal panen jadi harganya mahal," kata Rokim, Minggu (5/2/2023). Menurutnya, bawang yang datang di Pasar Keputran biasanya dari Probolinggo, Nganjuk, Madura, dan Batu. "Yang paling mahal bawang asal Probolinggo," ungkap Rokim. Kenaikan yang sama juga terlihat di Pasar Mangga Dua Wonokromo. Untuk harga cabai kecil kecil mencapai Rp 55 ribu per kilogram. Sedangkan cabai besar Rp 25 ribu per kilogram dan cabai hijau yang sebelumnya seharga Rp 15 ribu per kilo naik menjadi Rp 18 ribu per kilo. "Cabai berasal dari Jombang dan Lumajang," kata Devan, pedagang bumbu dapur di sana. Sementara Nuroh, penjual bumbu dapur mengatakan  harga bawang merah  Rp 35 per kilo dan bawang putih Rp 24-26 ribu per kilo. "Sebelumnya hanya harganya Rp 30 ribu per kilo untuk bawang merah," tandasnya. Sementara harga tomat yang sebelumnya seharga Rp 5.000 per kilo juga naik menjadi Rp 6.000 per kilo.  Farul, pedagang bumbu mengatakan, biasanya tomat dagangannya berasal dari Ploso Malang, Bandung, dan Lumajang. "Kualitas tomat yang bagus dari Lumajang," ujarnya. (rio)

Sumber: