MPASI dapat Cegah Stunting, Begini Penjelasannya

MPASI dapat Cegah Stunting, Begini Penjelasannya

Surabaya, memorandum.co.id - Makanan pendamping air susu ibu (MPASI) merupakan hal penting dan perlu diperhatikan oleh para orang tua. Sebab, bisa menjadi salah satu unsur yang dapat mempengaruhi stunting pada anak apabila pemberian MPASI yang kurang bergizi atau kurang tepat. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa) dr Merry Susanti SPA mengungkapkan, MPASI yang diberikan pada bayi memasuki usia 6 bulan adalah bagian dari pemenuhan gizi optimal di masa 1.000 hari pertama kehidupan anak. "Jika pemberiannya tepat, MPASI dapat mendukung tumbuh-kembang lebih optimal. Sebaliknya, pemberian yang kurang tepat bisa menyebabkan stunting. Oleh karena itu, ada berbagai hal yang harus diketahui orang tua saat mengenalkan MPASI pada anak," kata Merry, Jumat (3/2/2023). Menurutnya, stunting pada anak harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Stunting menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak. “MPASI harus diberikan tepat waktu. Yakni, ketika bayi sudah siap menerima makanan padat pertamanya," ujar Merry. Sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, MPASI diberikan saat bayi memasuki usia 6 bulan. Sesuai saran ikatan dokter anak Indonesia (IDAI), pemberian MPASI harus dilakukan dengan adekuat. Artinya, di dalam kandungan MPASI harus bisa menyediakan energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil yang sedang tumbuh. "Oleh karena itu, generasi bersih dan sehat (Genbest) jangan ragu untuk memberikan menu lengkap pada MPASI anak meskipun usianya baru 6 bulan,” ungkapnya. Menu lengkap MPASI, katanya, harus lungkap. Ada sumber karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, serta vitamin dan mineral berupa zat besi, kalsium, zinc, vitamin C, vitamin A, dan folat. Perempuan yang juga sebagai dokter di Rumah Sakit Islam Surabaya (RSIS) Ahmad Yani ini menambahkan, lemak pada MPASI berperan penting untuk menambah nilai kalori pada makanan. Lemak juga berperan dalam meningkatkan nafsu makan bayi dan proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, di dalam tubuh bayi. Perkembangan bayi tumbuh pesat sesuai dengan harapan maka salah satunya bisa dipastikan adalah pemenuhan gizi melalui MPASI setelah ASI Eksklusif. “Para orang tua sebaiknya harus mempelajari bagaimana memberikan MPASI, mengolah makanannya, dan bagaimana keberagaman itu bisa diberikan dengan pangan-pangan lokal yang sudah ada. Untuk anak yang berusia di bawah 2 tahun, pemberian lemak sebaiknya tidak dibatasi, baik jenis lemak jenuh, lemak tak jenuh, maupun lemak trans," papar dia. Sementara itu, perwakilan UNICEF Indonesia dr Karina Widowati MPH mengungkapkan, salah satu faktor terjadinya stunting karena asupan nutrisi yang kurang pada anak. Terkait dengan hal tersebut, ayah maupun ibu harus memiliki pemahaman yang sama dalam pemberian nutrisi melalui MPASI sesuai dengan kebutuhan untuk tumbuh kembang anak. “Sebelum memberikan MPASI, orang tua harus mengetahui prinsip-prinsip pemberian MPASI. Salah satu prinsip utama, yaitu tetap memberikan ASI yang merupakan kebutuhan makronutrien, selain makanan pendamping dengan harapan bisa mendapatkan asupan mikronutrien. Prinsip selanjutnya adalah orang tua mengetahui tujuan awal pemberian MPASI," jelas dia. Sedangkan Kepala Bidang Ilmiah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jatim Dr Laili Rahmawati STP MMA mengungkapkan, protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang harus dipenuhi untuk mencegah stunting. Protein hewani lebih diutamakan untuk pencegahan stunting karena biasanya lebih tinggi kalori, lebih tinggi zat besi, dan jenis zat besinya juga mudah diserap tubuh. "Sehingga protein hewani sebaiknya diberikan kepada anak dengan takaran yang cukup terutama dengan menyertakan bahan tersebut dalam MPASI," tandasnya. (bin)

Sumber: