Deklarasi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Inginkan Kesejahteraan

Deklarasi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Inginkan Kesejahteraan

Para keluarga korban saat deklarasi. Malang, memorandum.co.id - Sejumlah keluarga korban tragedi Kanjuruhan menginginkan kesejahteraan dan kesehatan untuk anak cucunya. Mengingat, pihaknya sudah menjadi korban, dan tidak ingin menjadi korban lagi. Hal itu seperti disampaikan salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Hari Prasetyo, saat melakukan deklarasi di RM Luwe, Jalan Mayjen Wiyono, Kamis (2/2/23). "Kami ini sudah menjadi korban, tidak ingin menjadi korban lagi. Tidak ingin menjadi kambing hitam. Termasuk di aksi di kantor Arema FC kemaren. Itu bukan kami," terang Hari. Secara lebih detail, dalam deklarasi itu, pihaknya berikrar. Poin pertama adalah, meminta kesejahteraan ekonomi dan kesehatan, bagi keluarga korban. Selain itu, juga meminta, agar keluarga korban tidak dijadikan tameng dalam aksi. Keluarga menginginkan, pihaknya ingin diperhatikan kesejahteraannya. Selanjutnya, siap mengikuti proses hukum yang ada. "Kami tidak meminta keadilan yang seperti apa. Untuk proses hukum kami sudah sepenuhnya menyerahkan kepada aparat penegak hukum," lanjutnya. Salah satu dari 28 perwakilan keluarga korban yang lain, Wiyono mengatakan, bahwa pihaknya sudah terlalu sedih. Pikiran dan hati keluarga, belum bisa sepenuhnya tegar, karena masih trauma. "Dari kepolisian dan pemerintah sudah banyak peduli. Khususnya bapak kapolsek dan kapolres, Namun, kadang anak saya masih pingsan, kalau mendengar nama almarhum kakaknya. Saat itu, ia yang mengantarkan pulang saat tragedi itu," pungkasnya. (edr)

Sumber: