BNPB Pulihkan Ekonomi Korban Bencana Melalui Pemberdayaan
Surabaya, memorandum.co.id - Sebagai upaya memulihkan kegiatan ekonomi dan mata pencaharian di daerah pascabencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyediakan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana. Caranya, melalui pemberdayaan agar usaha mereka berkembang dan menjadi lebih maju.
Untuk mempublikasikan hasil kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana adalah melalui dukungan pemasaran dalam bentuk pameran. Salah satunya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hadir dalam acara pameran produk pesantren OPOP EXPO 2019 (One Pesantran One Product Expo) di JX International Surabaya, Kamis (28/11)-Sabtu (30/11). Beragam produk kelompok usaha terdampak bencana dihadirkan dari berbagai daerah pascabencana dan rawan bencana.
Melalui kegiatan tersebut diharapkan membantu mempromosikan produk yang dihasilkan kelompok terdampak bencana, sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan.
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Rifai menjelaskan, selain terjun di tengah masyarakat untuk memberikan bantuan bencana, BNPN juga memberikan pendampingan dan membangun perekonomian korban bencana melalui usaha mikro menengah.
"Produk-produk yang dihadirkan antara lain, kain lurik Sukoharjo, Jawa Tengah, yang merupakan produk kelompok terdampak tanah longsor dan banjir tahun 2018. Ada juga batik tulis atau cap Sukoharjo, Jawa Tengah, adalah produk kelompok terdampak gempa bumi," ujar Rifai, Jumat (29/11) malam.
Selain produk kerajinan, ada produk makanan ringan mocaf cookies dari Sumedang, Jawa Barat, (bencana tanah longsor tahun 2018), keripik singkong amor Bangkalan, Madura (bencana tanah longsor dan banjir bandang tahun 2018), kue pia Minahasa (bencana tanah longsor dan banjir tahun 2016), abon ikan Sorong, Papua Barat (produk kelompok terdampak bencana banjir bandang), dan produk makanan dari Pandegelang.
Ada juga produk unggulan dari hasil pendampingan oleh BNPB berupa kopi dan teh. Kopi yang dihadirkan antara lain kopi Abang dari Sajang Sembalun Gunung Rinjani Lombok Timur (gempa bumi), kopi Arabaca Baratas dari Kabupaten Banjarnegara (gempa bumi), Kopi Cimbang dari Lingkar Gunung Sinabung Kabupaten Karo (erupsi Gunung Sinabung) serta masih banyak lagi.
"BNPB berkomitmen melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi ekonomi masyarakat, setelah diterpa bencana. Salah satunya dalam dukungan pemasaran bagi kelompok-kelompok usaha yang terdampak bencana," jelas Rifai.
Kehadiran BNPB dalam OPOP EXPO 2019 di Surabaya adalah merupakan kegiatan yang kelima dan merupakan penutup dari rangkaian kegiatan pameran di 5 kota. (alf/udi)
Sumber: