Cinta Buta Menyatukan Wiwied dengan Lelaki Ambyar (4-habis)
Wiwied melihat anaknya berusaha mempertahankan pakaian yang dia kenakan, sementara Miskan berusaha menanggalkannya. Mata Miskan tampak merah dan mulutnya bergemeratuk. Wiwied secepatnya menerobos di antara mereka. Memisahkan Miskan dengan anak ketiganya. Berhasil. Miskan terjengkang ke belakang. Wiwied lantas mengajak lari anaknya yang sudah lemas. “Paginya anak itu saya titipkan di rumah famili. Ketika kembali pulang, saya bertengkar hebat dengan Mas Miskan. Saya diancam, tapi saya tidak peduli. Saya juga dipukul dan ditendang. Untungnya tenaganya tidak ada. Dia teler berat. Saya ringkesi beberapa pakaian dan pergi dari rumah. Kami tidak pulang lebih dari seminggu,” kata Wiwied. Perlakuan Miskan terhadap anak keduanya menunjukkan bahwa lelaki ini sudah tidak bisa diharapkan kebaikannya. Makanya, tekad untuk melaporkan Miskan ke polisi dan menggugat cerai tidak akan ditunda. Wiwied juga bertekad tidak akan pulang. Untuk sementara dia tinggal di rumah orang tua di Kletek. Dia berharap semua urusan berjalan lancar dan tidak ada kejaidan apa-apa di belakang masalah ini. Di tengah upayanya cerai dari Miskan, dia mendengar Miskan tersandung masalah. Lelaki tersebut kabarnya terlibat dalam peredaran narkoba. Dengan barang bukti lumayan besar, Miskan tertangkap basah ketika menjual sabu-sabu di kawasan Sawahan. Wiwied juga mendengar kabar bahwa rumahnya dilelang bank karena sang suami nunggak pembayaran utang. “Saya tak mau tahu. Saya sudah tenang tinggal di rumah orang tua,” kata Wiwied, yang ayahnya baru meninggal dua bulan yang lalu, menyusul ibunya yang sudah dipanggil Yang Maha Kuasa, tiga tahun silam. (jos, habis)
Sumber: