Nongkrong Kreatif Wadahi Generasi Z dan Milenial Belajar Jurnalistik

Nongkrong Kreatif Wadahi Generasi Z dan Milenial Belajar Jurnalistik

Surabaya, memorandum.co.id - Nongkrong Kreatif kembali membuka ruang diskusi, belajar, dan berinspirasi bagi kawula muda. Kali ini, mengusung tajuk Belajar Jurnalistik: Mengasah Kreativitas Mengolah Sosial Media. Kegiatan ini diikuti dengan semarak oleh para generasi Z dan kaum milenial di Cankru'an Petekan. Khusnul Khotimah, founder Nongkrong Kreatif mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak muda Surabaya agar lebih kreatif. Tidak sekadar nongkrong, namun juga memberikan wawasan baru serta mendongkrak peluang untuk berkarya. "Kita ingin anak-anak muda di Surabaya ini tumbuh menjadi pemuda yang hebat dan berbakat. Karena itu, Nongkrong Kreatif hadir untuk mendorong kreativitas para milenial dengan membuka ruang diskusi dan belajar bersama," katanya, Rabu (1/2/2023). Di lokasi, puluhan milenial memadati ruang diskusi. Mereka tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan narasumber. Beragam pertanyaan dilontarkan. Forum berlangsung renyah. Melihat hal ini, Khusnul pun memastikan akan kembali mengehelat Belajar Jurnalistik: Mengasah Kreativitas Mengolah Sosial Media batch kedua. Sebab banyak pelajar, bahkan karang taruna, yang tertarik untuk belajar jurnalistik lebih dalam. "Diskusi ini akan kita agendakan lagi dengan suasana yang lebih intens dan waktu yang lebih optimal," ucap Khusnul, yang juga Ketua Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan. Sementara itu, ada dua pemateri yang dihadirkan Nongkrong Kreatif dalam diskusi ini. Mereka adalah Khusnul Hasana dari IDNTimes dan Alif Bintang dari Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum. Dalam materinya, Khusnul memaparkan tentang cara mencetak karya tulisan yang berpotensi menghasilkan investasi. Selain itu, Khusnul juga membawakan materi tentang teknik menulis berita. "Seringkali kita punya ide tapi belum bisa jadi karya. Untuk bisa jadi karya, maka kita harus menulis semua ide yang ada di kepala kita. Lalu pilih mana yang paling diprioritaskan untuk dieksekusi," ujarnya. Sedangkan wartawan muda Memorandum, Alif Bintang, memaparkan tentang cara memanfaatkan media sosial untuk bisa meraup pundi-pundi rupiah. Yakni, dengan membuat konten atau mengasah skill sebagai social media specialist. "Media sosial bisa menjadi wadah untuk berbagi informasi, menuangkan kreativitas, ajang eksistensi, aktualisasi diri, hingga meraup penghasilan. Tergantung bagaimana cara kita mengoptimalkannya sepositif mungkin," tutur Bintang. Sedikitnya, ada 11 pertanyaan yang dilontarkan audiens dalam diskusi yang berlangsung 1,5 jam itu. Salah satunya Krisnatara, siswa SMK swasta di Surabaya. Dia menanyakan soal cara membedakan berita hoaks dengan yang bukan. Lalu, ada pula Syaiful, ketua Karang Taruna Krembangan Utara. Dia bertanya mengenai hak cipta berita. Juga soal bagaimana meningkatkan teknik menulis yang benar dan efisien. "Diskusi ini sangat menarik, bahkan membuat saya tertarik untuk jadi seorang jurnalis. Kita harap, Nongkrong Kreatif bisa kembali mengadakan acara serupa," kata Umar, warga Semampir. (bin)

Sumber: