Ternyata Pria Ini yang Gagal Memperkosa Gadis Semampir di Wisata Mangrove
Surabaya, memorandum.co.id - Beredar video viral di medsos Facebook (FB), seorang gadis menangis karena menjadi korban percobaan perkosaan dan perampasan di wisata Mangrove, Wonorejo, Rungkut pada Rabu (27/11) malam. Video berdurasi 1 menit 16 detik itu dibagikan oleh Tri Josaphat. Ketika dikonfirmasi Memorandum, Tri yang merupakan anggota satgas Pemkot Surabaya itu mengatakan, bahwa kejadian tersebut memang di wisata Mangrove Wonorejo. “Kejadiannya kemarin malam. Kebetulan waktu itu saya dapat giliran shift malam untuk menjaga Rumah Pompa Medokan Ayu Hilir,” kata Tri, Kamis (28/11). Tri menambahkan, bahwa korban berinisial SL dapat terselamatkan dari percobaan perkosaan setelah dia bersama warga segera mendatangi lokasi teriakan si gadis. “Setelah itu korban dapat ditenangkan warga. Kondisinya terus menangis dengan rambut acak-acakan. Baju belakangnya terlihat kotor. Selanjutnya warga membawanya ke warung,” beber saksi ini. Tri juga menyebut, ketika menangis, SL yang mengenakan kemeja kotak-kotak kuning-putih dipadu celana hitam itu sempat bercerita bahwa pelaku merupakan kakak angkatnya. “Penjelasan korban, pelaku merupakan anak angkat ayahnya. Ia juga menceritakan kejadian bermula ketika SL dijemput pelaku di kos-kosannya di Jalan Semampir, lalu diantar interview kerja di Jalan Arjuno,” jelas Tri. Tapi setelah interview, masih kata Tri, pelaku mengajak SL ke kampusnya dengan alasan ada rapat BEM. Hanya saja, di tengah jalan, pelaku malah membawa SL menuju ke wisata Mangrove. Setelah memastikan situasi sepi dan aman, pelaku berupaya memerkosa adik angkatnya. Beruntung perbuatan itu tidak berhasil dilakukan, lantaran warga berdatangan setelah korban berteriak meminta tolong. “Karena banyak warga yang datang ke lokasi, membuat pelaku panik. Sebelum kabur, pelaku sempat mengambil barang berharga dan sepatu korban,” ucap Tri. Ketika dikonfirmasi, Kanitreskrim Polsek Rungkut Ipda Djoko Soesanto membenarkan bahwa kejadian itu berada wilayah hukum polseknya. Hanya saja, anggotanya hanya mengamankan lokasi kejadian tersebut. “Kita hanya amankan lokasinya karena korban melaporkan kejadian yang dialami ke Polrestabes Surabaya,” kata Djoko. Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni mengatakan, kasus tersebut memang ditangani unitnya. Saat ini, korban masih dimintai keterangan terkait kejadian yang sempat firal di FB. “Masih kami mintai keterangan dan kami lakukan visum terhadap korban. Selain itu, kami masih mengumpulkan bukti dan keterangan korban berikut sejumlah saksi,” pungkas mantan Panitreskrim Polsek Wonokromo ini. (x-3/fdn/nov)
Sumber: