Masyarakat Harus Waspadai DBD

Masyarakat Harus Waspadai DBD

  Surabaya, memorandum.co.id - Menghadapi siklus pergantian musim dari kemarau kepenghujan, masyarakat dihimbau untuk mewaspadai merebaknya demam berdarah dengue (DBD). Caranya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan melaksanakan program Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit (P2) Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Setyo Budiono mengatakan, kegiatan mengevaluasi apa saja yang perlu diperbaiki sehingga program Satu Rumah Satu Jumantik ini bisa lebih maksimal dalam menurunkan DB dan mempersiapkan langkah-langkah pencegahan menghadapi ancaman DB yang biasa terjadi pada Januari hingga Februari. “Melihat musim hujan yang mundur kemungkinan puncak DB akan terjadi di bulan Februari hingga Maret 2020,” katanya, Kamis (28/11). Melihat perkembangan di tahun 2019 penyakit DB di tahun 2020 bisa menurun, tetapi tetap harus waspada, kerena perubahan iklim juga pasti akan berdampak. Maka, pihaknya mengajak dinkes kabupaten/kota se-Jatim untuk bersama melakukan program pencegahan DB secara masif melalui program Satu Rumah Satu Jumanti. "Tentunya, kesiapsiagaan kita ini dalam rangka menghadapi penularan demam berdarah sehingga jangan sampai terjadi kita gopoh (panik,red) jika terjadi peningkatan kasus yang luar biasa," terang dia. Ditambahkan, sekarang ini berdasarkan data dalam sepekan dari sistem kewaspadaan dini dan respon yang berbasis laporan dari P puskesmas menunjukkan tren kasus suspeck demam berdarah dengue menunjukkan menurun seharusnya, namun jumlahnya semakin naik berdasarkan kebiasaan tahun sebelumnya. Ia mengkhawatirkan jangan-jangan data inputnya yang bermasalah, tapi setelah dilihat angka pelaporan dari puskesmas menunjukkan angka di atas 80%. "Kita optimis memang kasus pasien DB ini menurun jumlahnya. Berharap ke depan jaga komitmen sekaligus untuk menstimulasi semangat dalam melakukan pencegahan demam berdarah di Jawa Timur,” pungkas dia.(why/udi)

Sumber: