Jelang Tahun Politik, DPRD Jatim Minta Kenaikan Banpol

Jelang Tahun Politik, DPRD Jatim Minta Kenaikan Banpol

Surabaya, memorandum.co.id - Meski kinerja DPRD Jatim sedang disorot, nyatanya wakil rakyat Jawa Timur meminta anggaran bantuan partai politik (Banpol) ada penambahan. Langkah itu dinilai penting untuk membantu parpol dalam edukasi dan sosialisasi ke masyarakat. Anggaran banpol di Jatim juga dinilai terlalu rendah dibandingan provinsi lain. Anggota Komisi A DPRD Jatim Freddy Poernomo menjelaskan, perlu ada penyesuaian banpol untuk Jatim. Mengingat tahun ini juga mendekati persiapan tahun tahun pemilu. Saat ini anggaran banpol untuk setiap satu suara mencapai Rp 2.500. Angka banpol Jatim itu lebih rendah dibandingkan DKI Jakarta dengan Rp 3.700. Sementata di Jawa Barat sudah menembus angka Rp 5.000 per suara. "Seharusnya Jatim bisa mengikuti itu," paparnya. Freddy menyebut, jika melihat rincian kenaikan tahun tahun sebelumnya, paling tidak banpol Jatim bisa mencapai Rp 4.000 per suara. Atau mengalami kenaikan sebesar Rp 1.500. Angka itu menurutnya ideal untuk parpol bisa berkampanye dan memberikan pembelajaran politik ke masyarakat. Anggaran banpol secara jelas 70 persennya digunakan untuk kegiatan parpol di luar. Sementara 30 persennya untuk administrasi perkantoran. Pagu besar untuk pendanaan edukasi politik inilah yang perlu menjadi perhatian bersama. "Dana banpol ini juga jelas peruntukkannya. Dibandingkan jor-joran untuk alokasi dana hibah," katanya. Menurutnya anggaran hibah tidak terlalu efektif. Dan rawan penyalahgunaannya. Pengamat Politik Unesa Mubarok Muharam menilai usulan kenaikan banpol tidak tepat untuk saat ini. Menurutnya, fungsi parpol memberikan pendidikan ke masyarakat mengenai politik nyatanya masih sangat lemah. Kondisi yang seharusnya bisa dimaksimalkan parpol untuk meraih simpati dan dukungan publik. Menurutnya permintaan kenaikan banpol seharusnya juga tidak perlu. Sebab, itu sudah menjadi kewajiban partai politik untuk mencerdaskan masyarakat. "Kalau naik terus jadi mirip pekerja yang setiap tahun minta kenaikan upah," paparnya. (day)

Sumber: