Cari Order Makanan Online, Pasutri Pulo Tegalsari Jadi Korban Jambret
Surabaya, memorandum.co.id - Keinginan Dyah Septianingrum mengajak anak keduanya untuk ikut dia dan suami mencari orderan makanan online (online food) jadi pengalaman yang menyedihkan. Wanita asal Pulo Tegalsari, Wonokromo itu masih shock usai menjadi korban jambret di Jalan Raya Darmo, Jumat (13/1/2023) dini hari. Dalam aksi itu, pelaku yang berjumlah satu orang berhasil merampas tas korban yang berisi uang tunai dan surat-surat berharga. Diantaranya kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJPS) Kesehatan milik korban. Sementara HP yang biasa ia gunakan, saat itu dikantongi oleh suaminya, Angga. "Tas isinya uang untuk belanja. Sekitar Rp 50 ribu saja. Kalau surat-suratnya itu penting. Ada KTP dan BPJS," kata Dyah usai melapor di Mapolsek Wonokromo, Sabtu (14/1)sore. Dyah menjelaskan, kejadian penjambretan itu bermula sekitar pukul 04.00. Saat itu, suaminya mendadak menerima orderan untuk mengantar makanan ke kawasan Sawunggaling, Wonokromo. Karena waktu itu ia dan anak keduanya sudah terbangun, ia berinisiatif untuk ikut suaminya kerja. "Pas suami saya terima orderan, saya serta anak yang kedua saya juga bangun. Jadi, saya berinisiatif untuk ikut. Sekalian jalan-jalan pagi, karena waktu itu sudah masuk waktu subuh. Nah, untungnya HP saya kok dikantongi suami waktu itu," imbuh Dyah. Setelah mengantar makanan, Angga, Dyah dan anaknya melanjutkan mencari orderan di aplikasi online food. Dari lokasi pertama, mereka berputar balik di pos lantas KBS ke arah selatan. Nah, saat berada di jembatan sebelum DTC mal, mereka dipepet seorang pria yang mengendarai motor jenis bebek. Tas yang berada di lengan kanan Dyah pun langsung dirampas. "Saya tidak sadar mas kalau dibuntuti. Tahu-tahu di jembatan itu saya dengar suara 'krek'. Ternyata suara itu dari tali tas saya yang putus. Saya pun langsung bilang suami saya," imbuh Dyah. Mengetahui hal tersebut, Angga sontak menarik gas motornya untuk memgejar pelaku. Sayang, karena saat itu ia bersama anak dan istrinya, ia memutuskan untuk tak melanjutkan pengejaran. "Saya kejar mas. Tapi karena saya bawa istri dan anak, biarlah saya tinggal saja," kata Angga. Keeseokan hari, Angga bersama istrinya melaporkan kejadian yang dialaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Wonokromo. "Sudah saya laporkan. Ini dapat surat laporan. Gak tahu surat kehilangan atau apa," tutup Angga. Sementara dikonfirmasi terpisah terkait kejadian tersebut, Kanitreskrim Polsek Wonokromo AKP I Made Gede Sutanaya belum memberikan respon. Pesan singkat via WhatsApp belum juga dibalas.(fdn)
Sumber: