Akibat Cuaca Ekstrem, Harga Bahan Pokok Melambung di Bawean

Akibat Cuaca Ekstrem, Harga Bahan Pokok Melambung di Bawean

Gresik, memorandum.co.id - Tersendatnya akses penyeberangan dari dan menuju Pulau Bawean imbas cuaca buruk hampir dua pekan terakhir,  membuat harga sejumlah komoditi bahan pokok melambung. Salah satunya cabai rawit yang tembus Rp 160 ribu per kilogram. Meskipun sempat ada kapal bantuan yang membawa logistik dan bahan makanan ke Pulau Bawean, beberapa harga tetap mengalami kenaikan. Bahkan, naik dua kali lipat dibandingkan harga di daratan Kabupaten Gresik. Mulai dari telur ayam boiler, cabai rawit, dan beras. Sebagai perbandingan, data Diskoperindag Gresik harga telur Rp 28 ribu per kilogram, namun di Pulau Bawean harganya Rp 38 ribu. Kemudian cabai rawit di daratan harganya Rp 64 ribu per kilogram, menjadi Rp 160 ribu. Artinya naik hampir tiga kali lipat. Tidak hanya itu, harga beras yang berada di kisaran Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu per kilogram, di Bawean para pedagang menjual kemasan 3 kilogram dengan harga Rp 51 ribu. Kenaikannya cukup signifikan. Kenaikan harga bahan pokok ini mulai dirasakan kalangan pengusaha. Seperti halnya Rahmawati (45), pengusaha rumah makan di Kecamatan Sangkapura Bawean. Ia menyebut, sejak cuaca ekstrem selama 10 hari lebih di Bawean, harga sembako dan sayuran meroket. “Hampir semua sayuran naik, termasuk sembako. Paling besar kenaikannya beras, cabai rawit, dan telur,” kata Rahmawati kepada awak media, Rabu (4/1/2023). Menurutnya, sebelum cuaca buruk melanda, harga cabai rawit hanya kisaran Rp 35 ribu. Namun sekarang harganya sundul langit, tembus Rp 160 ribu perkilogram. Naiknya harga komoditas disebabkan cuaca ektrim yang terjadi hampir dua pekan terakhir yang menghambat pengiriman logistik. “Para pedagang menjual harga tinggi, lantaran beberapa barang yang dibawa kapal bantuan KRI dr Soeharso mengalami busuk. Ditambah ongkos dari Surabaya - Bawean juga lebih mahal," imbuh Rahmawati. Ditambahkan, stok beberapa sembako yang mengalami kenaikan. Di Pasar juga menipis dan sedikit. Untuk mengatasinya memang ada beberapa barang komoditas yang ada di Bawean. Seperti cabai rawit. "Sedangkan untuk telur semuanya pengiriman dari Gresik. Termasuk juga beras,” tambahnya.(and/har)

Sumber: