Memberdayakan Masyarakat
SURABAYA - Bersahaja dan mudah bergaul dengan siapapun. Begitu kesan yang tertangkap dari sosok Sugito, calon legislatif nomor 1 dapil I Surabaya meliputi Kecamatan Bubutan, Genteng, Gubeng, Krembangan, Simokerto, dan Tegalsari. Lelaki yang akrab disapa dengan Kang Gito, Mbah Gito atau Pak Gito, hingga sekarang memiliki keinginan yang terus menggebu yaitu memberdayakan masyarakat, terutama mereka dari kalangan menengah ke bawah. Kehidupannya yang sehari-hari dekat dengan warga kampung, PKL, hingga pekerja serabutan membuat dirinya ingin melihat mereka juga berubah menjadi lebih baik. “Upaya ini terus saya lakukan sejak saya duduk sebagai anggota DPRD Surabaya periode 2014-2019. Dan saya ingin melanjutkan program tersebut secara berkesinambungan,” beber Sugito, S.Sos, M.Si, di rumahnya Jalan Simokerto VII, kemarin. Ada beberapa upaya pemberdayaan yang pernah dilakukan dan ini akan diteruskan lagi, terutama peningkatkan perekonomian masyarakat. Diantaranya adalah menjadikan warung kopi giras itu lebih menarik sehingga bisa mendatangkan pembeli. Ada juga memberdayakan kaum ibu-ibu agar bisa membantu ekonomi keluarga dengan membuat makanan atau lainnya. Yang belum sempat terealisasi adalah memberdayakan ibu-ibu menjadi penjahit konveksi. “Ibu-ibu ini menjahit di rumah dan hasilnya disetor ke perusahaan garmen. Bahan-bahannya dari garmen. Saya berusaha agar rencana ini bisa direalisasikan secepatnya,” kata Sugito yang memiliki segudang penghargaan dari pemerintah maupun tempat kerja. Mantan ketua RT dan RW ini menyatakan program lainnya adalah menekan angka siswa putus sekolah. Baginya, sekolah ini penting untuk bisa meraih cita-cita mereka. Ketika ada siswa putus sekolah, ia berusaha membantu agar anak tersebut bisa sekolah lagi. Apalagi sekarang ini posisinya sebagai anggota komisi D (Kesra) DPRD Surabaya sehingga ia mengetahui berapa banyak anak yang putus sekolah. Maka ia pun berusaha menjembatani agar mereka tetap bersekolah. “Sekolah ini titian menuju kesuksesan,” tegas Sugito, yang juga politisi Partai Hanura. Persoalan keagamaan juga menjadi perhatiannnya. Diantaranya adalah memperbanyak musala. Ini penting agar masyarakat tidak kesulitan salat berjamaah dan juga bisa menyambung silaturahmi dengan sesama umat Islam. “Kami ingin kegiatan dunia dan akherat berjalan seiring,” cetus dia. (udi/day)
Sumber: