Calon PPK Sumenep Diduga Punya Hubungan dengan Napi Teroris
Suasana pendaftaran PPK di Sumenep. (istimewa) Sumenep, memorandum.co.id - Proses seleksi panitia pemilihan kecamatan (PPK) Kabupaten Sumenep diselimuti kabar tidak sedap. Pasalnya, beredar kabar bahwa salah seorang calon anggota PPK memiliki hubungan saudara dengan narapidana teroris. Kabar tersebut sontak membuat masyarakat was-was. Mereka khawatir proses Pemilu 2024 akan diwarnai dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di Kota Keris tersebut. Kapolres Sumenep, AKBP Eko Edo Satya, mengaku pihaknya tidak ikut campur dalam mekanisme perekrutan PPK yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah. "Kami tidak ikut campur soal itu, karena sudah diatur mekanismenya," Katanya. Soal beredar informasi ada calon peserta PPK memiliki hubungan dengan narapidana terorisme, masyarakat seharusnya melaporkan ke polres atau ke KPU. "Kalau informasi diberikan ke polisi, kami akan teruskan ke panitia seleksi untuk mengikuti mekanisme yang sudah ada. Intinya kita tidak mencampuri proses dan mekanisme yg sudah ada," paparnya. Sedangkan komisioner KPU Sumenep Rafiqi Tanzil menyebutkan jika informasi soal peserta PPK diduga memiliki hubungan dengan narapidana terorisme akan dipertimbangkan. Sebab usai pengumuman tes CAT, ada jeda sebelum tes wawancara untuk tanggapan masyarakat. "Seharusnya warga bisa langsung melapor ke KPU, karena setelah pengumuman CAT, ada jeda untuk tanggapan masyarakat," singkatnya.(uri/ziz)
Sumber: