Eratkan Masyarakat dengan Pendidikan Budaya di Kampung Batara Papring

Eratkan Masyarakat dengan Pendidikan Budaya di Kampung Batara Papring

Banyuwangi, memorandum.co.id - Kampung Batara Papring, Banyuwangi kerap berupaya untuk melestarikan kebudayaan Banyuwangi dan menurunkannya kepada generasi ke generasi. Sehingga kebudayaan setempat akan tetap terjaga dan tidak tergerus perkembangan jaman. Kampung yang merupakan binaan PT PLN (Persero) ini telah menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar dalam mengembangkan kebudayaan, sekaligus mengusung peningkatan pendidikan baik formal maupun informal, untuk mengembangkan masyarakat setempat yang disinergikan dengan kebudayaan kearifan lokal dan potensi setempat. Dalam pengembangannya, Kampung Batara Papring juga membuka kawasannya untuk dimanfaatkan sebagai lokasi studi tiru untuk lingkungan sekitar. Dengan adanya studi tiru ini diharapkan masyarakat sekitar yang melaksanakan studi tiru dapat memperoleh manfaat serta merasakan dampak positif dari keberadaan Kampung Batara Papring sehingga sesuai dengan misi pembentukan kampung Batara Papring untuk dapat melestarikan budaya dan pendidikan antar generasi sehingga ke depannya budaya setempat dapat berkembang seiring dengan meningkatkan pendidikan setempat. Studi tiru kerap dilakukan masyarakat sekitar ke Kampung Batara Papring. Seprti pada Pertengahan November lalu, studi tiru dilakukan SDN 1 Ketapang Banyuwangi. Sebanyak 70 siswa siswi dari SDN 1 Ketapang Banyuwangi melakukan kegiatan studi tiru di Kampung Papring, tepatnya di Sekolah Adat Kampoeng Batara Papring dan Bukit Sewu Sambang. Sri Indrayati, Guru SDN 1 Ketapang,mengatakan bahwa siswa-siswi ini belajar tentang menganyam kerajinan bambu, tapi, ternyata ada banyak ruang kegiatan yang di dapatkan oleh siswa. Mulai dari kerajinan bambu, belajar mengenal alat musik tradisional dan Praktek langsung, Pengenalan Tanaman Obat atau Toga serta permainan tradisional. Program belajar diluar kelas ini, lanjut Sri, rutin dilaksanakan setiap satu semester 2 kali yang bertajuk kegiatan outing class. "Karena saat ini ada kurikulum baru, makanya kami kesini untuk mengembangkan potensi anak-anak siswa disini, belajar dan Praktek langsung untuk mengembangkan potensinya. Harapannya, selain pelajaran teori, anak anak juga ada pelajaran Praktek langsung di lapangan. Seperti pengenalan lingkungan dan rumah budaya ini", kata Guru kelas V SDN 1 Ketapang ini. Sementara itu, Tamam Fauzi, ketua Pokdarwis Jajang Arum mengatakan, saat ini pihaknya mewadahi program-program sekolah berbasis eco-edu wisata untuk mengenal tentang seni budaya, lingkungan dan edukasi berbasis UKM masyarakat Papring. "Papring memiliki banyak potensi, sehingga banyak sekolah-sekolah mulai TK sampai perguruan tinggi yang belajar kesini. Dan kami membantu memfasilitasinya" katanya. Tamam menambahkan, selain kegiatan belajar alat musik tradisional, kerajinan bambu, pengenalan Tanaman Obat dan Permainan Tradisional serta Rumah Budaya dan Rumah Bambu di Kampoeng Batara, pengunjung juga menikmati pesona pulau dewata dan selatan bali dipuncak Bukit Sewu Sambang. Perkembangan Kampung Budaya Papring semakin tahun semakin berkembang. Dan hal ini dibuktikan juga Kampung Batara Papring berhasil menang menjadi juara 3 bidang pendidikan dalam kompetisi program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) dalam rangka PLN TJSL Award. Kemenangan ini membuat Kampung Batara Papring semakin semangat dalam mengembangkan sisi pendidikan dan kebudayaannya. Ketua Kampung Batara Papring, Widie Nurmahmudy optimis bahwa Kampung ini akan semakin berkembang ke depannya. Tidak hanya itu, Widie juga menyatakan apresiasi terhadap PLN atas bantuan dan pembinaan selama 2 tahun terakhir hingga akhirnya dapat menang dalam perlombaan TJSL Award PLN bidang pendidikan. Lebih lanjut Widie menyampaikan bahwa dengan bantuan dari PLN, Kampung Batara Papring memasuki babak baru. Banyak sarana dan prasarana baru terbangun, salah satunya dengan Rumah Budaya yang dibangun pada tahun 2022, Rumah Budaya yang selain menjadi tambahan ruangan yang dipakai untuk pendidikan juga sebagai representasi kebudayaan setempat. Sekolah yang kini dibagi menjadi sekolah keaksaraan, sekolah adat dengan 11 materi yang kaya akan kearifan lokal serta sekolah keseteraan dapat belajar di rumah budaya yang baru. “Alhamdulilah Kampung Batara Papring telah terbangun lebih lagi dalam beberapa tahun terakhir. Bantuan PLN sejak tahun 2021 menjadi babak baru untuk kami mengembangkan pendidikan dengan berbasis kearifan lokal. Tujuan peningkatan yang kami cita-citakan dengan berbasis kearifan lokal sangat terbantu dengan bantuan PLN. Tentu saja dengan menangnya Kampung Batara Papring sebagai juara 3 dalam TJSL Award PLN semakin menguatkan semangat kami dalam berkarya. Hadiah juara kemenangan dalam PLN Award, kami manfaatkan untuk perbaikan sarana dan prasarana yang pastinya akan lebih mendukung lagi kami dalam berkegiatan. Usaha pelestarian kebudayaan yang selama ini kami usahakan untuk terus meningkat telah menampakkan hasil, siswa yang belajar di tempat kamipun berangsur bertambah banyak. Semoga amanah kepada kami berupa siswa-siswa yang ingin belajar di Kampung Batara Papring, yang sebagian besar dari generasi muda, yang kita tahu adalah aset pengembangan suatu negara, dapat kami ajar dengan baik sehingga dapat menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul dan dapat mandiri. Kami yakin dengan peningkatan dan pemerataan pendidikan akan menjadikan SDM setempat unggul dan masyarakat akan semakin mumpuni sebagai bekal mereka nantinya dalam mencari pekerjaan. Keberhasilan siswa menjadi kepuasaan bagi kami, dan ini bakti kami untuk negara,” pungkasnya. Terpisah, General Manager PLN UIP JBTB, Muhammad Ramadhansyah, mengutarakan bahwa PLN melalui Programnya PLN Peduli sangat memperhatikan daerah sekitar terutama transmisi PLN. Pendidikan dan kebudayaan menjadi salah satu perhatian Program PLN Peduli, terlebih Kalipuro berada di daerah sekitar rencana pembangunan SUTET 500 kV Paiton-Watudodol/Kalipuro. Lebih lanjut Muhammad Ramadhansyah mengatakan PLN sangat bangga atas keberhasilan Kampung Batara Papring menang sebagai juara 3 bidang pendidikan dalam TJSL Award PLN. Tidak hanya mendukung perkembangan daerah setempat melalui rencana pembangunan infrastruktur kelistrikan PLN yang akan meningkatkan keandalan kelistrikan setempat, namun PLN juga sangat mendukung pengembangan pendidikan dan kebudayaan daerah setempat dimana Kampung Batara Papring menjadi salah satunya. Dalam pengembangan Kampung Batara Papring, Pendidikan disinergikan dengan kearifan lokal sehingga sangat kaya akan kebudayaan dan nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri untuk dikembangkan menjadi desa wisata edukasi berbasis kearifan lokal. Kampung Batara Papring telah 2 tahun menjadi Binaan PLN UIP JBTB, dan PLN berharap melalui bantuan program PLN Peduli ini, masyarakat akan semakin maju sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat berangsur-angsur akan membaik dengan meningkatkan pendidikan di daerah setempat. “PLN Peduli selalu mengembangkan masyarakat sehingga taraf hidup masyarakat dapat meningkat, hal inilah yang mendorong PLN juga memberikan bantuan kepada Kampung Batara Papring ditambah lagi Kampung ini berada di sekitar rencana lokasi pembangunan infrastruktur kelistrikan. PLN menyentuh sisi pengembangan pendidikan serta pengembangan kebudayaan. Rumah Budaya yang diresmikan merupakan sarana untuk pengembangan pendidikan, masyarakat dapat menggunakan sebagai tempat belajar Sekolah Adat, Sekolah Keaksaraan dan Sekolah Kesetaraan. Kami berharap dengan bantuan PLN dan seluruh stakeholder yang terlibat, maka kekayaan kebudayaan di daerah ini akan terpelihara sejalan dengan peningkatan pendidikan. PLN optimis akan muncul SDM unggul sehingga masyarakat dapat semakin berkualitas dan kesejahteraan akan semakin meningkat,” pungkasnya. (day)

Sumber: