Semrawut, Penyaluran Beasiswa Pemuda Tangguh di Gelanggang Remaja
Surabaya, memorandum.co.id - Penyaluran program Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya yang bertempat di Gelanggang Remaja, berlangsung semrawut, Senin (12/12/2022). Banyak siswa, wali murid, dan pihak sekolah yang kecewa. Mereka protes dengan mekanisme penyaluran bantuan pendidikan Rp 200 ribu per bulan plus seragam itu. Salah satunya seperti yang disampaikan oleh Yuli, guru asal SMA Muhammadiyah I. Dia mengatakan bahwa penyaluran secara serentak ini tidak efektif. Alhasil antrean mengular dan berjalan tidak kondusif. "Sebaiknya penyaluran dilakukan di masing-masing sekolah. Atau tetap di ruang publik semacam ini, tetapi dijadwal. Dilakukan secara bertahap beberapa sekolah dulu di satu kecamatan atau kelurahan," usulnya. Hal senada disampaikan Supriyono. Dia mengantarkan anaknya untuk mengambil beasiswa. Antre sejak pukul 09.00, namun hingga sore belum rampung. Dirinya lantas berharap ada evaluasi. "Ruwet ini penyalurannya. Tidak seperti sebelumnya yang dibagikan mengacu per kelurahan atau kecamatan. Sekarang dibagikan per sekolahan. Bayangkan ada berapa ratus sekolahan yang berkumpul jadi satu dengan ribuan siswa. Akhirnya nggak mari-mari. Kita sejak pagi sampai sore antre di sini," ketusnya. Di lokasi, banyak pelajar yang memasang muka masam. Mereka tampak letih. Ada yang saling berdesakan di meja verifikasi. Ada pula yang menunggu antrean sepi sambil kelesetan. Pelajar itu sengaja izin tidak masuk sekolah semata-mata untuk mengejar beasiswa. Mereka terpaksa meninggalkan mata pelajar. Padahal dalam waktu dekat akan ada ujian. "Capek banget nungguin dari tadi tidak selesai-selesai. Ramai banget. Penuh sesak," keluh Shinta, pelajar SMA Negeri diĀ Surabaya. Pelajar lainnya juga tampak kecewa. Terlebih penyaluran hanya dibatasi hingga pukul 15.00. Mereka merasa sia-sia datang ke lokasi. "Tiwas antre. Kok gini sih cara pembagiannya, nggak jelas," tandas Afrizal, pelajar asal salah satu SMK swasta. Sementara itu, Kabid Kepemudaan Disbudporapar Surabaya Yanuar Hermawan menjelaskan bahwa sedikitnya ada 2000 pelajar SMA sederajat di Gelanggang Remaja. Para pelajar ini tengah mengklaim bantuan pendidikan bulan September, Oktober, November, dan Desember. Wawan, sapaan lekatnya mengamini bahwa penyaluran kurang kondusif. Pihaknya lantas memastikan akan melakukan evaluasi. Penyaluran selanjutnya akan dilakukan di masing-masing sekolah. "Kita akan lakukan evaluasi. Nanti penyalurannya beasiswa dilakukan di tiap-tiap kecamatan," tandasnya. (bin)
Sumber: