TPS dan Trans Continent Tangani Tumpahan Sianida

TPS dan Trans Continent Tangani Tumpahan Sianida

Surabaya, memorandum.co.id - Satu kontainer berisikan barang berbahaya jenis sodium cyanide (sianida) terguling saat hendak dipindahkan dari lapangan penumpukan ke truk, Senin (12/12). Petugas lapangan di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dengan sigap mensterilkan dan mengamankan lokasi. Petugas lapangan berkordinasi dan segera menghubungi PT Trans Continent selaku EMKL (ekspedisi muatan kapal laut) yang menangani pengeluaran barang tersebut. Sesuai prosedur, setiap hendak dilakukan pengiriman barang berbahaya, di area depan gedung TPS sudah dipersiapkan tim tanggap darurat pengawalan barang berbahaya tersebut untuk dikawal sampai ke pemilik. Tim tanggap darurat yang dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) khusus, sehingga penanganan tumpahnya barang berbahaya segera tertangani dengan cepat tanpa korban jiwa. Tentunya berkat kordinasi cepat dan tanggapnya para pihak yang terlibat. Ternyata kejadian di atas adalah simulasi drill penanganan barang berbahaya (danger goods) yang masuk melalui TPS. Kegiatan tersebut merupakan joint drill antara TPS dengan PT Trans Continent yang merupakan salah satu perusahaan EMKL yang menangani pengiriman sianida. Plt Direktur Utama TPS Bambang Hasbullah menyampaikan, sebagai terminal internasional TPS telah memiliki punya prosedur khusus untuk penanganan barang-barang berbahaya. Namun untuk memastikan bahwa prosedur tersebut dipahami dan kesiapan personel TPS untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dalam penanganan barang berbahaya, maka refreshment dan simulasi secara berkesinambungan perlu dilakukan. “Kami memiliki gudang dan blok khusus di lapangan penumpukan untuk danger goods atau barang-barang berbahaya, yang tentunya sudah sesuai dengan ketentuan penanganannya. Mulai dari suhu ruang yang aman, tempat yang kering dan tidak lembab, dibedakan dengan barang-barang biasa lainnya”, terang Bambang. Pelaksanaan joint drill dalam penanganan barang berbahaya yakni Sianida ini diikuti oleh kurang lebih 50 peserta yang terlibat langsung dengan proses bongkar muat barang berbahaya tersebut, baik dari internal TPS maupun PT Trans Continent. Diawali dengan brifing singkat yang menjelaskan tentang apa itu sianida dan potensi bahayanya serta bagaimana penangannya yang tepat, yang disampaikan langsung oleh Darren Gould, tenaga Ahli dari Australian Gold Reagents (AGR) Australia selaku produsen sianida. Tenaga ahli yang didatangkan dari Australia merupakan transport and logistic specialist on explosive and dangerous cargoes. Sianida merupakan zat berbahaya yang banyak digunakan untuk keperluan fumigasi, penambangan, dan produksi kertas, tekstil, serta plastik. Zat ini tersedia dalam bentuk bubuk kristal, gas, dan cairan. HSE Manager PT Trans Continent, Welem Bawangun Senaen Bambulu menyampaikan, tujuan dilakukannya join drill ini juga sebagai bahan evaluasi untuk mengukur kinerja perusahaan melalui proses audit yang dilakukan oleh ICMI (International Cyanide Management Institute), Lembaga internasional yang terakreditasi untuk mengawasi produksi, Distribusi/peredaran/transportasi dan penggunaan sianida di seluruh dunia. Memiliki tenaga ahli yang kompeten untuk melakukan audit serta mengeluarkan sertifikasi di industri tersebut. “Kita ingin memastikan bahwa penanganan barang berbahaya dari kami maupun dari sisi TPS sebagai penyedia layanan dan fasilitasnya sudah sesuai standar yang telah ditentukan”, ungkap Welem. Pelaksanaan joint drill penanganan sianida, merupakan salah satu bentuk komitmen TPS dan PT Trans Continent untuk dapat memberikan pelayanan prima dan aman bagi pelanggannya. Perlu diketahui untuk catatan arus Petikemas melalui TPS sampai dengan November 2022 sebesar 1.245.283 TEUs. Dengan rincian kontribusi arus petikemas internasional 1.177.616 TEUs dan kontribusi arus petikemas domestik tercatat 67.667 TEUs. Dari capaian tersebut tercatat sebanyak 19.101 TEUs yang merupakan barang berbahaya atau dua persen dari total arus petikemas hingga November 2022. (lis)

Sumber: