Terekam CCTV, Pembuang Bayi Naik Sepeda Angin
Surabaya, memorandum.co.id - Anggota Reskrim Polsek Gayungan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa terduga pelaku pembuang bayi yang ditemukan sudah tidak bernyawa di warung penyetan Jalan Menanggal, tepatnya di depan Depot Mi 55, Minggu (11/12) sekitar pukul 06.05. Sementara hasil penelusuran memorandum.co.id di tempat kejadian perkara (TKP), terduga pelaku pembuang bayi terekam CCTV depot makanan siap saji tersebut. Hal itu, diungkapkan Menah, istri Saekan, pemilik warung nasi penyetan. Ibu tiga anak tersebut mengungkapkan, sudah tiga hari tidak berjualan karena suaminya sedang sakit jantung. Pagi itu bermaksud hendak berjualan, sehingga bersih-bersih warung sekitar pukul 05.00. Sewaktu membersihkan itulah, suaminya melihat kantong plastik berwarna putih yang terletak di tempat kompor. Merasa curiga lalu disentuh menggunakan jari-jarinya. "Awanya, dikira bangkai tikus. Saat disentuh sama jari-jarinya kok empuk. Setelah dibuka ternyata berisi bayi. Bapak (Saekan) langsung berdebar (ngejer), nangis karena teringat cucu," jelas Menah saat ditemui saat berjualan nasi di TKP. Setelah dievakuasi, beberapa jam kemudian Menah diberitahu oleh juru parkir (jukir) Depot Mi 55, bahwa seorang terduga pelaku pembuang bayi terekam closed circuit television (CCTV) depot mi 55. "Saya diberitahu jukir yang gendut itu bila seorang pelaku terekam CCTV yang buang bayi dan naik sepeda angin," ungkap Menah. Menah mengungkapkan, jika jukir tersebut memberitahu bila pagi itu, di lokasi sedang sepi. Dari arah barat Jalan Menanggal terduga pelaku naik sepeda angin lalu berhenti di warungnya dan menaruh kantong plastik berisi mayat bayi. "Setelah itu pergi meninggalkan warung ke arah jalan yang sama Jalan Menanggal naik sepeda angin. Katanya orang berumur," beber Menah sembari tangannya menunjuk ke barat Jalan Menanggal arah Masjid Agung. Menah menduga terduga pelaku yang membuang bayi tersebut ibunya, sedangkan yang melahirkan bayi adalah anaknya. Kemungkinan malu lalu dibuang dengan cara dimasukkan ke kantong plastik dan diberi selimut. "Bayinya laki, kulitnya putih, ganteng, suami saya langsung nangis ingat cucuku," tandas Menah. Mengetahui mayat bayi, kata Menah, suaminya langsung memanggil warga setempat. Dan akhirnya disarankan melapor ke Polsek Gayungan dan jajaran samping. Lantas dievakuasi ke RSU dr Soetomo oleh petugas. Kemudian memorandum.co.id berusaha memastikan ke Depot Mi 55 yang terletak diseberang warung Menah. Dan bertemu dengan beberapa karyawan lalu membenarkan bahwa terduga pelaku terekam CCTV depot. "Iya terekam CCTV dan terduga pelakunya wanita," jelas Amel, karyawan Depot Mi 55 kepada Memorandum. Terduga pelaku naik sepeda angin melaju dari barat Jalan Menanggal. Sampai di warung dan membuang kantong plastik berisi mayat bayi langsung pergi. Saat diminta perlihatkan rekaman CCTV, Amel mengaku karyawan yang bagian CCTV orangnya tidak ada di depot. "Orang yang bagian pegang CCTV tidak ada orangnya," tandas Amel. Masih di lokasi yang sama, Deni Setiawanto Firmansyah membenarkan temuan bayi di warung nasi milik Saekan dan Menah. "Ada warga yang memberitahu bila di warung ditemukan bayi. Awalnya dikira sampah," jelas Deni. Saat ditemukan bayi dibungkus kantong plastik warna putih dan kain warna merah, lengkap dengan ari-arinya. "Ari-arinya sudah putus, melahirkannya bukan di situ, dan hasilnya belum tahu pelakunya. CCTV ada di depot Mi 55," terang pria berambut gondrong ini. Deni mengaku, sudah mendengar isu terduga pelaku terekam CCTV saat membuang mayat bayi. Bila rekaman di CCTV seperti, dia menduga pelaku warga sekitar sini dan memperkirakan bayi baru melahirkan. "Tapi warga Menanggal tidak ada yang melahirkan," tuturnya. Sepengetahuan Deni, belum ada sosialisasi mengenai seks bebas di Menanggal. Untuk bhabinkamtibmas pernah melaksanakan sosialisasi namun kalau ada acara tertentu. "Namun mengenai sosialisasi seks bebas kepada warga Menanggal belum pernah," jelas Deni. Deni berharap, dengan adanya kejadian ini pemerintah Kota Surabaya dan bhabinkamtibmas mengadakan seminar atau sosialisasi tentang seks bebas agar tidak terulang kembali kejadian ini. Terpisah, Kapolsek Gayungan Kompol Suhartono saat dikonfirmasi tentang kejadian pembuangan bayi yang diduga hasil hubungan gelap mengatakan masih lidik. "Masih lidik," kata Suhartono. Suhartono menambahkan, belum menemukan petunjuk pelakunya. Pihaknya sudah menanyakan kepada warga setempat kemungkinan ada yang melahirkan, tapi tidak ada yang tahu. "Melihat lokasi warung di pinggir jalan, diduga pelaku bukan warga setempat, tapi indikasi orang luar yang kebetulan lewat dan membuang bayi," jelas Suhartono. Bagaimana peran dari bhabinkamtibmas apakah pernah melakukan sosialisasi seks bebas kepada warga binaan? Suhartono mengatakan, bhabinkamtibmas sudah berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang tindak asusila, menjaga kamtibmas di wilayah Gayungan. "Hal itu dilakukan bhabinkamtibmas untuk menjaga keamanan wilayah," tandas Suhartono. (rio)
Sumber: