Produksifitas Kandang Menurun, Harga Telur Ayam di Blitar Terus Naik

Produksifitas Kandang Menurun, Harga Telur Ayam di Blitar Terus Naik

Blitar, Memorandum.co.id - Sejak dua pekan terakhir harga telur ayam ras di Kabupaten Blitar terus merangkak naik. Saat ini harga telur di tingkat peternak telah menembus angka Rp 26.500 per kilogram. Harga tersebut telah jauh di atas Break Event Point (BEP) senilai Rp 19.000. Kendati harga telur naik, namun lantaran populasi ayam berkurang, hal ini menyebabkan produksifitas kandang juga menurun. Kondisi tersebut dialami Sujianto (50) seorang peternak ayam petelur di Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Sujianto menceritakan, meski saat ini kalangan peternak ayam petelur bisa tersenyum lega akibat harga telur ayam yang terus naik, namun nasib baik itu nampaknya tidak berpihak pada dirinya. Sebab, ribuan ayam petelur miliknya harus segera dilakukan peremajaan dini atau harus di afkir. "Alhamdulilah sekarang harganya naik jadi Rp 26500 per kilogram nya, akhirnya kita bisa melakukan peremajaan setelah terpuruk di harga yang sangat rendah," kata Sujianto, Selasa ( 6/12/2022). Menurutnya harga telur ayam di tingkat peternak tiap hari berubah. Perubahan harga dipengaruhi oleh pasar, di mana jika permintaan telur di pasar meningkat maka dapat dipastikan harga telur bakal naik.Seperti jelang Nataru tahun ini. "Kita tidak tahu pasti penyebab harga telur ayam ini bisa naik dan turun, tapi yang pasti kalau banyak permintaan pasti akan naik. Contohnya ya seperti ini mendekati Natal dan Tahun Baru, harga telur pasti akan naik," jelasnya. Sujianto pun bercerita, jika ia pernah merasakan kondisi terpuruk saat harga telur jatuh di angka Rp 12000 perkilogram. Harga itu disebutnya sempat menjadikan sebagian peternak ayam di Blitar gulung tikar, karena tidak mampu bertahan oleh sebab mahal nya biaya produksi. "Dulu dengan harga Rp 12000, banyak peternak ayam yang akhirnya memilih berhenti beternak ayam petelur, selain karena pakan pabrik mahal juga kesulitan mendapatkan jagung," bebernya. "Tapi alhamdulilah saya masih mampu bertahan meskipun gali lubang tutup lubang dengan mengutang di bank agar bisa bertahan," imbuhnya. Kini dengan kondisi naiknya harga telur ayam jelang Natal dan Tahun Baru, para peternak bisa lebih bersemangat untuk melakukan peremajaan ayam kembali. Untuk sekedar informasi, dari pantauan Memorandum.co.id di beberapa pasar di Blitar raya, jelang Nataru tahun ini kebutuhan pokok seperti beras dan telur ayam mulai merangkak naik. Seperti harga beras, kemarin mulai merangkak naik sampai Rp 2000 per kilogram. Dan semua kebutuhan juga mengikuti seperti harga telur yang hari ini sampai menembus harga Rp 26.500 dari harga Break Event Point (BEP) yang hanya Rp 19.000. (rif/git)

Sumber: