Peringati Hari HAM, Imigrasi Surabaya Komitmen Layani Disabilitas Sepenuh Hati
Sidoarjo, memorandum.co.id - Memeringati hari Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia ke-74, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, mengadakan layanan khusus untuk pemohon paspor penyandang disabilitas. Kanim Surabaya sebagai salah satu instansi di bawah Kementerian Hukum dan HAM RI ini, tentu selalu mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan pelayanan publik berbasis HAM. Salah satu caranya dengan mengadakan layanan khusus pemohon penyandang disabilitas. Kanim Surabaya membuka layanan khusus bagi 100 pemohon paspor penyandang disabilitas secara walk-in, Kamis (1/12/2022). Kepala Bidang Dokumen Perjalanan dan Izin Tinggal Keimigrasian (Doklanintalkim), Anggoro Widjanarko mengatakan, pemohon yang datang ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya secara langsung tanpa melalui wa/k-in. "Pemohon penyandang disabilitas yang datang ke Kanim Surabaya langsung dilayani sekalipun tidak memiliki antrean online," ujar Anggoro. Lanjutnya, pemohon penyandang disabilitas dilayani di ruang pelayanan prioritas Kanim Surabaya. Sebagai informasi bahwa ruang prioritas sendiri telah dibangun sejak tahun 2019 dalam rangka pembangunan Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Ani, salah satu pemohon, mengapresiasi positif kegiatan ini. Pemohon asal Surabaya yang sehari-hari bekerja di Bali ini, datang bersama ibunya yang berusia lanjut dan menggunakan kursi roda untuk beraktifitas. “Saya datang dengan ibu saya. Karena usianya sudah lanjut dan menggunakan kursi roda, maka kami dibantu di ruang layanan pnoritas," ujar Ani. Ke depan, Kanim Surabaya berkomitmen agar kegiatan ini tidak hanya seremonial namun akan diterapkan dalam kegiatan pelayanan sehari-hari. Dengan predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang telah disandang serta ditunjang dengan ruang layanan priontas yang memadai, proses untuk pelayanan berbasis HAM, khususnya untuk penyandang disabilitas akan terus dioptimalkan. "Keramahtamahan petugas dalam memberikan informasi dan memandu para penyandang disabilitas juga akan terus kami jaga untuk memberikan positive experience dan kesan mendalam bagi para pemohon disabilitas yang merasa terbantu," pungkas alumni Akademi Imigrasi (AIM) angkatan ke-IX ini. (mik)
Sumber: